Inferensi termasuk jenis topik semantik pragmatis didalam tindak tutur. Setiap tindak tutur selalu mengandung inferensi tetapi tidak pernah disadari oleh mitratutur, seperti pada tindak tutur ngarih-arih (persuasif). Masyarakat sering menggunakan tindak tutur persuasif untuk mempengaruhi mitratutur sehingga melakukan apa yang diinginkan oleh panutur. Inferensi dalam tindak tutur perlokusi ngarih-arih dianalisis untuk membuktikan adanya hubungan antara semantik dan pragmatik. Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu urutan proses inferensi dan hasil inferensi dalam tindak tutur perlokusi ngarih-arih di Desa Petiken, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik. Tujuan utama dalam penelitian ini yaitu untuk menjelaskan dan mendeskripsikan inferensi dalam tindak tutur perlokusi ngarih-arih di Desa Petiken, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik. Sedangkan tujuan khususnya yaitu untuk menjelaskan dan mendeskripsikan urutan proses dan hasil inferensi dalam tindak tutur perlokusi ngarih-arih di Desa Petiken, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik. Manfaat penelitian ini yaitu diharapkan dapat mengembangkan ilmu bahasa Jawa dan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk pembelajaran.

Penelitian ini menggunakan teori semantik pragmatis yang dihubungkan dengan teori Solso (2008) tentang urutan proses inferensi. Penelitian ini termasuk jenis penelitian etnografi. Data dalam penelitian ini yaitu inferensi dalam tindak tutur perlokusi ngarih-arih. Sumber data dalam penelitian ini yaitu tindak tutur perlokusi ngarih-arih. Data dalam penelitian ini dikumpulkan menggunakan metode semak, libak cakap, dan wawancara. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif dengan berlandaskan konteks dan aspek sosial. Kemudian disuguhkan menggunakan metode informal. Hasil dari penelitian ini menemukan 6 jenis urutan proses inferensi dalam tindak tutur perlokusi ngarih-arih yaitu, (1) mengolah inferensi secara topikal, (2) mengolah inferensi secara tematis, (3) mengendapkan inferensi secara spesial, (4) mengendapkan inferensi secara general, (5) memutuskan inferensi secara komparitas, lan (6) memutuskan inferensi secara similaritas. Sedangkan hasil inferensi ditemukan ada dua yaitu, (1) deduktif dan (2) induktif. Jenis inferensi yang ditemukan ada 5 yaitu, (1) silogisme kategoris, (2) silogisme hipotesis, (3) entimem, (4) generalisasi, dan (5) analogi induktif. Strategi ngarih-arih yang digunakan ada 5, yaitu (1) agregatif, (2) insentif, (3) emosional, (4) motivatif, dan (5) humoristis.

Kata kunci: Inferensi, tindak tutur perlokusi persuasif

        Inference including the type of pragmatic semantic topics in speech acts. Every speech act always contains inference but it has never been realized by the narrator, as in the speech acts (persuasive). Society often uses persuasive speech acts to influence the speech and do what the speaker wants. Inference in speech acts of ngarih-arih perlocutionary analysis is analyzed to prove the existence of a relationship between semantics and pragmatics. The formulation of the problem in this study, namely the sequence of the inference process and the results of inference in speech acts of ngarih-arih speech in Petiken Village, Driyorejo District, Gresik Regency. The main objective in this study is to explain and describe the inference in speech acts of ngarih-arih speech in Petiken Village, Driyorejo District, Gresik Regency. While the specific purpose is to explain and describe the sequence of the process and the results of inference in speech acts of irregularity in the Petiken Village, Driyorejo District, Gresik Regency. The benefits of this research are expected to be able to develop Javanese language knowledge and can be used as reference material for learning.

         This study uses pragmatic semantic theory that is connected with Solso's (2008) theory about the order of the inference process. This research is ethnographic research. The data in this research are inference in speech acts of ngarih-arih speech. The source of data in this research is speech acts of ngarih-arih perlokusi. The data in this study were collected using the bush method, capable libraries, and interviews. Data were analyzed using descriptive methods based on social context and aspects. Then it is served using informal methods. The results of this study found 6 types of sequence inference process in speech acts of irregularity, namely, (1) treating inference topically, (2) treating inference in a thematic way, (3) settling inference specifically, (4) settling inference in general, (5) decides on comparability in comparability, lan (6) decides on inference by similarity. While the results of inference are found there are two namely, (1) deductive and (2) inductive. There are 5 types of inference that are found, namely, (1) categorical syllogism, (2) hypothetical syllogism, (3) entimem, (4) generalization, and (5) inductive analogy. Ngarih-arih strategies used are 5, namely (1) aggregative, (2) incentives, (3) emotional, (4) motivative, and (5) humoristic.

Keywords: Inference, persuasive speech acts of speech