KONSTRUKSI KELOMPOK BERPAHAM EKSTRIM KANAN (MAJELIS ISLAM KAFFAH) TERHADAP PANCASILA
CONSTRUCTION OF THE EXTREME RIGHT UNDERSTANDING GROUP (MAJELIS ISLAM KAFFAH) ON PANCASILA
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang konstruksi kelompok ekstrim kanan “Majelis Islam Kaffah” terhadap Pancasila. Pendekatan yang digunakan daIam peneIitian ini yaitu pendekatan kuaIitatif dengan metode studi kasus. Data diperoleh dengan proses pengamatan, wawancara dan diskusi. Informan penelitian ini berjumlah tiga orang yang berasal dari satu pendamping ustadz dan dua anggota senior yang telah tiga tahun lebih Bersama majelis islam kaffah. Informan ditentukan dengan menggunakan Teknik purposive. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa “Majelis Islam Kaffah” mengartikan Pancasila merupakan dasar negara yang tidak banyak membawa nilai ajaran agama islam. Menurut “Majelis Islam Kaffah”, Pancasila tidak cocok jika digunakan sebagai dasar dan pedoman dalam berbangsa. Kelompok ini menganggap didalam Pancasila seharusnya banyak dilandasi dengan ajaran-ajaran islam agar dapat menjadikan suatu pedoman yang membawa kebermanfaatan bagi kaum muslimin di Indonesia serta menjadikan negara yang rahmattan lil’alamin. Ajaran yang mendasari konstruksi kelompok tersebut adalah nalar yang dibangun secara syari’atik atau yang kemudian disebut “islam kaffah”. Hal demikian selaras dengan pemikiran Berger tentang konstruksi social, dimana pada dasarnya manusia adalah individu bebas yang memandang realitas social secara subjektif. Sehingga “Majelis Islam Kaffah” mengartikan dengan sepihak bahwa aliran paham atau suatu ideologi yang tidak sejalan dengan ajaranya merupakan suatu hal yang buruk dan tidak membawa kebermanfaatan bagi umat islam atau kaum muslimin.
The purpose of this study is to describe the construction of the extreme right group "Majelis Islam Kaffah" against Pancasila. The approach used in this research is a qualitative approach with a case study method. Data obtained by the process of observation, interviews and discussions. The informants of this research were three people who came from one ustadz assistant and two senior members who had been with the Kaffah Islamic Council for more than three years. Informants were determined using a purposive technique. The results of this study indicate that the "Kaffah Islamic Assembly" means that Pancasila is the basis of the state which does not carry many values of Islamic teachings. According to the "Kaffah Islamic Council", Pancasila is not suitable if it is used as a basis and guide for the nation. This group considers that Pancasila should be based on Islamic teachings so that it can become a guide that brings benefits to Muslims in Indonesia and makes a country that is rahmattan lil'alamin. The teaching that underlies the construction of the group is reason built according to shari'a or what is then called "Islam kaffah". This is in line with Berger's thinking about social construction, where basically humans are free individuals who view social reality subjectively. so the "Kaffah Islamic Council" means unilaterally that the flow of understanding or an ideology that is not in line with its teachings is a bad thing and does not bring benefits to Muslims or Muslims