ANALISIS PERENCANAAN PLTS ON GRID MENGGUNAKAN HELIOSCOPE (STUDI KASUS PLTS ON GRID 40 KWP DI GEDUNG ASRAMA PUTRI UNIVERSITAS AIRLANGGA)  

ANALYSIS OF ON-GRID SOLAR POWER PLANT PLANNING USING HELIOSCOPE (CASE STUDY OF 40 KWP ON-GRID SOLAR POWER PLANT IN GIRLS DORMITORY BUILDING, AIRLANGGA UNIVERSITY)

    Pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) merupakan langkah penting dalam transisi energi Indonesia menuju sumber energi yang lebih berkelanjutan. Perusahaan-perusahaan pembangkit listrik (EPC) memiliki peran krusial dalam merancang dan menawarkan solusi PLTS yang efisien. Dalam perencanaan proyek PLTS, perangkat lunak HelioScope digunakan sebagai alat bantu untuk menghitung potensi energi surya. Namun, kredibilitas HelioScope dalam pengembangan PLTS di Indonesia perlu diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prosedur perencanaan PLTS di Asrama Putri Universitas Airlangga dan mengevaluasi keakuratan perangkat lunak HelioScope. Metode penelitian melibatkan studi literatur dan pembandingan hasil simulasi dengan data aktual. Penelitian dilakukan pada PLTS 40 kWp di Asrama Putri Universitas Airlangga. Proses perencanaan melibatkan pengumpulan data dan survei lapangan sebagai dasar perhitungan dan simulasi menggunakan HelioScope. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses perencanaan PLTS dimulai dengan pengumpulan data dan survei lapangan untuk menentukan kebutuhan dan informasi perencanaan. Sementara Hasil perbandingan menunjukkan akurasi perangkat lunak HelioScope terhadap hasil sebenarnya  hingga 90%, hal ini menunjukkan keandalan HelioScope dalam merencanakan PLTS. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami kredibilitas HelioScope dalam pengembangan PLTS di Indonesia. Hasilnya menjadi acuan bagi EPC dalam menggunakan HelioScope sebagai alat bantu yang dapat diandalkan. Perbandingan kinerja PLTS dengan simulasi HelioScope juga penting untuk mengevaluasi efektivitas dan akurasi perangkat lunak tersebut.

Kata kunci : PLTS, EPC, HelioScope, Fusion Solar

    The development of solar power plants (PLTS) is an essential step in Indonesia's energy transition towards more sustainable energy sources. Power generation companies (EPC) are crucial in designing and offering efficient solar power solutions. In planning a PLTS project, the HelioScope software is used as a tool to calculate solar energy potential. However, HelioScope's credibility in developing PLTS in Indonesia needs to be examined. This study aims to analyze the PV mini-grid planning procedure at the Airlangga University Girls Dormitory and evaluate the accuracy of the HelioScope software. The research method involves studying literature and comparing simulation results with actual data. The research was conducted on a 40 kWp PLTS at the Airlangga University Girls Dormitory. The planning process involves data collection and field surveys as a basis for calculations and simulations using HelioScope. The results showed that the PV mini-grid planning process began with data collection and field surveys to determine needs and planning information. While the comparison results show the accuracy of the HelioScope software to actual results of up to 90%, this shows the reliability of HelioScope in planning PLTS. This research contributes to understanding HelioScope's credibility in developing PLTS in Indonesia. The results become a reference for EPC in using HelioScope as a reliable tool. Comparison of PV mini-grid performance with HelioScope simulation is also essential to evaluate the effectiveness and accuracy of the software.

Keywords: Solar Power Plant, EPC, HelioScope, Fusion Solar, Performance Ratio