ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM KEJAR PAKET TUNTASKAN PUTUS SEKOLAH PADA PESERTA DIDIK PAKET C DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN GRESIK, JAWA TIMUR
ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION OF THE PURCHASE PACKAGE COMPLETE DROPPING OUT OF SCHOOL PROGRAM FOR PACKAGE C STUDENTS AT LEARNING ACTIVITIES STUDY GRESIK DISTRICT, EAST JAVA
Pendidikan nonformal adalah proses pembelajaran yang berlangsung secara terorganisir diluar sistem pendidikan formal/ sekolah, alah satunya pendidikan kesetaraan paket C. Pemerintah Kabupaten Gresik memberikan inovasi program yaitu program kejar paket tuntaskan putus sekolah “Jaketku” yang memiliki tujuan untuk menuntaskan anak tidak sekolah/ putus sekolah. Pelaksanaan program kejar paket tuntaskan putus sekolah tentunya harus sesuai dan tepat sasaran pada masyarakat yang membutuhkan pendidikan lebih lanjut. Adapun yang melatarbelakangi penulis untuk mengembil penelitian ini didasarkan dengan angka anak tidak sekolah/ putus sekolah pada Kabupaten Gresik cukup tinggi. Oleh karena itu peneliti ingin menganalisis bagaimana pelaksanaan program kejar paket dalam menuntaskan anak putus sekolah pada peserta didik paket C Kecamatan Cerme di SKB Gresik.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut (Riyanto 2007:69) mendefinisikan penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilaksanakan dalam setting yang bersifat alami atau natural.Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif di SKB Gresik Kecamatan Cerme dan subyek peneliti yakni pengelola Lembaga, koordinator program kecamatan cerme, tutor, dan peserta didik. Pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi. Serta menggunakan Teknik analisis data yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Didukung dengan keabsahan data menggunakan kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas, dan transferabilitas.
Hasil penelitian terdapat kesimpulan yakni diselenggarakannya program kejar paket tuntaskan putus sekolah di SKB Gresik di Kecamatan Cerme ini diharapkan benar-benar bisa menuntaskan anak tidak sekolah/ anak putus sekolah pada kabupaten Gresik, terutama pada kecamatan-kecamatan yang menjadi sasaran pelaksanaan program kejar paket/ pendidikan kesetaraan. Serta sebagai harapan masyarakat dalam melanjutkan jenjang pendidikan yang sempat terhenti pada saat sekolah dasar dan sekolah menengah, dengan harapan masyarakat kabupaten Gresik terutama pada kecamatan cerme memiliki semangat tinggi dalam melanjutkan pendidikannya dalam usia dewasa dan memberikan kesejahteraan hidupnya dimasa yang akan mendatang.
Kata Kunci : Pendidikan kesetaraan, tuntaskan putus sekolah.
Non-formal education is a learning process that takes place in an organized manner outside the formal education system/school, one of which is package C equivalence education. The Gresik Regency Government provides an innovative program, namely the "Jaketku" complete drop-out program, which aims to complete out-of-school/drop-out children . The implementation of the chase package program to complete school dropouts must of course be appropriate and right on target for people who need further education. As for the background of the author to take this research based on the number of children not going to school/dropping out of school in Gresik Regency which is quite high. Therefore, researchers want to analyze how the implementation of the package chase program in completing school dropouts in package C students in Cerme District at SKB Gresik.
This study uses a qualitative approach. According to (Riyanto 2007:69) defining qualitative research is research carried out in natural or natural settings. The researcher used a qualitative descriptive method at SKB Gresik, Cerme Subdistrict, and the research subjects were Institution managers, Cerme subdistrict program coordinators, tutors, and students. The collection of data used is in-depth interviews, participant observation, and documentation. As well as using data analysis techniques which include data reduction, data presentation, and data verification. Supported by the validity of the data using credibility, dependability, confirmability, and transferability.
The results of the study concluded that the implementation of the program to catch up on dropouts at SKB Gresik in the Cerme District was expected to actually be able to complete the children who did not go to school/dropouts in Gresik district, especially in the sub-districts which were the targets of implementing the program to catch up/education equality. As well as the hope of the community in continuing their education level which had stopped during elementary school and high school, with the hope that the people of Gresik district, especially in the Cerme sub-district, have high enthusiasm in continuing their education in adulthood and providing welfare for their lives in the future.
Keywords : Equality education, complete dropout.