PENGEMBANGAN MODUL CERITA RAKYAT BERBASIS AUGMENTED REALITY MATERI TEKS CERITA SEDERHANA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA TUNARUNGU DI SLB AB KEMALA BHAYANGKARI 2 GRESIK

DEVELOPMENT OF FOLKLORE MODULE BASED ON AUGMENTED REALITY IN NARRATIVE TEXT SUBJECT MATTER ON INDONESIA LANGUAGE SUBJECT FOR DEAF STUDENT AT SLB AB KEMALA BHAYANGKARI 2 GRESIK

Penelitian ini ditujukan dengan maksud menghasilkan produk modul cerita rakyat berbasis augmented reality materi teks cerita sederhana mata pelajaran bahasa Indonesia pada siswa tunarungu SMP kelas VIII di SLB AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik yang layak digunakan dalam pembelajaran. Dalam pengembangan ini menggunakan model ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation). Pada uji kelayakan media yang diberikan kepada ahli media (satu dosen prodi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya) dan ahli materi (satu guru bidang studi bahasa Indonesia di SLB AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik) digunakan teknik pengumpulan data dengan angket, wawancara dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah skala Likert dan dari uji kelayakan yang sudah dilakukan diperoleh presentase 81,25% dari ahli materi dengan kriteria sangat valid dan layak digunakan tanpa revisi, begitu juga dengan presentase yang diperoleh dari ahli media yakni memperoleh 98,18% dengan kriteria sangat valid dan layak digunakan tanpa revisi. Maka dari itu, media modul cerita rakyat berbasis augmented reality materi teks cerita sederhana mata pelajaran bahasa Indonesia pada siswa tunarungu layak digunakan di SLB AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik. Media modul cerita rakyat berbasis augmented reality memiliki beberapa kelebihan yakni adanya peraga bahasa isyarat virtual augmented reality , visualisasi cerita rakyat dengan visual 3d yang rinci, serta penggunaan bahasa yang disederhanakan untuk siswa tunarungu.

Kata Kunci: teks cerita, tunarungu, augmented reality

This research aims to produce a folklore module based on augmented reality in narrative text subject matter on Indonesia language subject for deaf students junior high school grade VIII at SLB AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik that are suitable for use in learning. The development model used is ADDIE model (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation). The media feasibility test is given to the judgements’: media expert (one lecturer in the education technology study program State University of Surabaya) and subject matter expert (one Indonesia language subject teacher at SLB AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik). Data collections technique used questionnaries, interviews and observations. The data analysis technique uses is the Likert scale and from the feasibility test has obtained a percentage of 81, 25% of subject matter experts and 98.18% from media experts is highly valid criteria and suitable for use without revision. Therefore, the folklore module based on augmented reality in narrative text subject matter on Indonesia language subject for deaf students is appropriate for application at SLB AB Kemala Bhayangkari 2 Gresik. The folklore module based on augmented reality has a several advantage such as augmented reality virtual sign language model, 3d detailed of folklore story visualization, and use simplified grammar for deaf students.

Keywords: narrative text, deaf, augmented reality