Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis proses implementasi uji kompetensi lembaga sertifikasi profesi dan kendala yang dihadapi serta solusi dalam implementasi uji kompetensi lembaga sertifikasi profesi dalam meningkatkan kompetensi lulusan di SMK Negeri 1 Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian ini yakni Waka Kurikulum, Kepala Lembaga Sertifikasi Profesi, Guru Mata Pelajaran Produktif, dan Siswa di SMK Negeri 1 Surabaya. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengecekan keabsahan data meliputi uji kredibilitas dengan triangulasi sumber dan teknik, membercheck, uji transferabilitas, uji dependabilitas, dan uji konfirmabilitas.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut, pelaksanaan uji kompetensi dilakuakan dengan tahap 1) Siswa mendaftar ke Lembaga Sertifikasi Profesi dan mengisi berkas-berkas terkait uji kompetensi. 2) Pihak Lembaga Sertifikasi Profesi menyusun jadwal uji kompetensi, menyusun materi uji dan asessmen, menyusun kebutuhan asesor dan verifikasi tempat uji kompetensi. 3) Pelaksanaan uji kompetensi dilaksanakan 2-3 hari. Pelaksanaan dilakukan dalam tiga sesi yakni ujian tulis yang dilakukan di kelas, ujian praktek dan wawancara yang dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi yang berada di SMK Negeri 1 Surabaya. Program Keahlian Akomodasi Perhotelan dalam proses implementasi uji kompetensi menggunakan skema ASEAN yang memiliki standar internasional. Kendala dalam proses uji kompetensi antara lain: a) Ketidakberpihakan asesor. b) Siswa yang kurang siap mental menghadapi uji kompetensi c) Waktu yang dibutuhkan karena skema yang banyak. Untuk meminimalisir kendala yang terjadi, upaya yang dilakukan antara lain, a) Lembaga Sertifikasi Profesi membuat surat pernyataan ketidakberpihakan asesor untuk ditanda tangani Asesor sebelum menguji pada uji kompetensi. Hal ini akan meminimalisir asesor untuk menilai tidak objektif. b) Guru memberikan pembekalan kepada siswa. Pembekalan yang diberikan berupa penguatan mental dan materi yang akan diujikan. c) Memanfaatkan ruangan yang ada di sekolah
The aim of this study is to describe and analyze the process of implementing the professional certification institution's competency test in improving the competency of graduates in SMK Negeri 1 Surabaya and the obstacles faced and solutions in implementing the competence based assesment of professional certification institutions in improving the competency of graduates in SMK Negeri 1 Surabaya. This study uses a qualitative approach with a case study method. The subjects of this study were Curriculum Values, Heads of Professional Certification Institutions, Productive Subject Teachers, and Students at SMK Negeri 1Surabaya. The technique of collecting data uses observation, interviews, and documentation. Checking the validity of the data includes the test of credibility with source and technique triangulation, member check, transferability test, dependency test, and confirmability test.
The results are, the process of implementing the competency test consists of the following steps 1) students register at the Professional Certification Institute and fill in the files related to competence based assessment, 2) Professional Certification Institution arranges competency test schedules, test material and assessment, requirements assessor and verification of assessment center (TUK), 3) The Competence based assessment implementation is carried out 2-3 days. The implementation was carried out in three sessions, that is written test, practical exams and interviews. Accomodation of Hotel major in competence based-assessment using ASEAN schema which is an international standard. Constraints in the competency test process include: a) Impartiality of the assessor. b) Students who are mentally unprepared for competency tests c) Time needed due to a large scheme. To minimize the obstacles that occur, efforts made between lan, a) Professional Certification Institution make a statement stating the impartiality of the assessor to be signed by the assessor before testing the test competence. b) The teacher gives briefing to students. The briefing was given in the form of mental reinforcement and the material to be tested. c) Use the room in the school