Pembinaan sepakbola Indonesia didasarkan pada kurikulum yang disusun oleh Pengurus Pusat Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia dengan nama Filosofi Sepakbola Indonesia (Filanesia). Evaluasi terhadap penerapan kurikulum ini perlu dilakukan, khususnya di kalangan pelatih usia dini yang terlibat langsung pada proses pembinaan.  Seberapa besar pemahaman pelatih terhadap konten kurikulum tersebut menarik untuk diteliti. Oleh sebab itu, penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan tingkat pemahaman pelatih terhadap kurikulum sepakbola Indonesia filanesia dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket dan melibatkan sebanyak 10 pelatih aktif di Sekolah Sepakbola sebagai responden. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan menjelaskan bahwa kategori presentase sebagai berikut: 2 pelatih memiliki kategori sangat rendah dengan persentase  20%, 1 pelatih memeiliki kategori rendah dengan presentase 10%, 2 pelatih dalam kategori sedang dengan presentase 20%, 2 pelatih dalam kategori tinggi dengan presentase 20% dan 3 pelatih dalam kategori sangat tinggi dengan presentase 30%, maka dapat disimpulkan bahwa kurikulum filanesia belum sepenuhnya dipahami oleh para pelatih di Kabupaten Kediri. Hal ini dapat dibuktikan dari sebaran persentasenya, yang termasuk kategori memahami hanya 50%, sedangkan 50% lainnya masih belum sepenuhnya memahami.

Kata Kunci : Pelatih, Sepakbola, Filanesia.

        The development of Indonesian football is based on a curriculum compiled by the Central Board of the Football Association of Indonesia under the name of Indonesian Football Philosophy (Filanesia). Evaluation of the application of this curriculum needs to be done, especially among early childhood coaches who are directly involved in the coaching process.  How much the trainer's understanding of the content of the curriculum is interesting to research. Therefore, this research is intended to describe the level of understanding of coaches to the Indonesian football curriculum filanesia by using descriptive quantitative methods. Data retrieval techniques were carried out using questionnaires and involved as many as 10 active coaches in the Football School as respondents. Based on the results of research and discussion explained that the percentage category as follows: 2 coaches have a very low category with a percentage of 20%, 1 coach has a low category with a percentage of 10%, 2 coaches in the medium category with a percentage of 20%, 2 coaches in a high category with a percentage of 20% and 3 coaches in the category is very high with a percentage of 30%, so it can be concluded that the filanesia curriculum is not fully understood by the trainers in Kediri District. This can be proven from the percentage spread, which belongs to the category of understanding only 50%, while the other 50% still do not fully understand.

Keywords: Coach, Football, Filanesia.