Modjokertosche Afdeelings Bank 1918-1925
Tujuan penelitian ini adalah untuk pertama, menganalisis latar belakang berdirinya modjokertosche afdeelings bank tahun 1918 dan yang kedua untuk menganalisis perkembangan modjokertosche afdeelings bank pada tahun 1918-1925. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini untuk menjelaskan bagaimana latar belakang berdirinya Modjokertosche Afdeelings Bank dan menganalisis perkembangan Mojokertosche Afdeelings Bank pada rentang tahun 1918 hingga 1925. Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode penelitian sejarah, yaitu heuristic, kritik, interpretasi, dan historiografi. Heuristik yaitu mencari sumber data dicari. Sumber primer yang diambil penulis untuk penelitian ini dicari di dinas arsip jawa timur yang berada di daerah Surabaya. Kritik merupakan proses membaca kembali atau memfilter dari sumber yang telah didapatkan. Interpretasi metode menggabungkan beberapa sumber untuk mencari benang merah sejarah. Untuk hal ini arsip yang didapatkan dikitkan dengan sumber sekunder ataupun tersier. Terakhir, Historiografi yang merupakan proses puncak dalam merumuskan atau merancang dari sumber yang tersedia untuk dijadikan menjadi satu secara utuh dengan konteks yang akan diteliti ataupun dibahas.
Hasil penelitian ini adalah bahwa daerah mojokerto sudah bisa dianggap sebagai wilayah yang patut diperhitungkan. Untuk zaman kolonial sendiri Mojokerto bisa dibilang sebagai kawasan industry yang banyak bertebaran. Seperti pabrik gulanya dan pabrik dan ladang kopinya. Komoditas tersebut juga menyuguhkan pundi-pundi kekayaan bagi pihak kolonial jika dijadikan komoditas perdagangan internasional. Hadirnya bank di Mojokerto sendiri diharapkan mampu menstabilkan, menjaga, hingga memutar perputaran uang yang beredar diwilayah tersebut. Selain itu hasil penelitian ini menyuguhkan bagaimana laba atau rugi yang dihadapi bank tersebut pada rentang waktu 1918 hingga 1925. Walaupun gejolak naik turun ketika bank ini berdiri, namun bank diharapkan bisa membantu pihak kolonial untuk menambah banyak sedikitnya pemasukan yang lain dari sisi pajak, tanam paksa, ataupun pabrik yang berdiri diwilayah Hindia Belanda.
Kata kunci: Bank, Mojokerto, Belanda
The purpose of this study is to first, analyze the background of the establishment of bank investors in 1918 and the second to analyze the development of banks in 1918-1925. Based on the formulation of the problem, the purpose of this study is to explain the background of the establishment of the Modjokertosche Afdeelings Bank and to analyze the development of the Mojokertosche Afdeelings Bank from 1918 to 1925. The writing of this scientific paper uses historical research methods, namely heuristics, criticism, interpretation, and historiography. Heuristics, namely looking for the source of the data you are looking for. Primary sources taken from the authors for this study are sought in the East Java Archives Service in the Surabaya area. Critics do read back or filter from the sources that have been obtained. The method interpretation combines several sources to find the common thread of history. For this, the archives obtained are linked to secondary or tertiary sources. Historiography, which is the ultimate process in formulating or designing or designing available resources to be made into a complete unity with the context to be studied or discussed.
The result of this research is that the Mojokerto area can be considered as an area to be reckoned with. For the colonial era itself, Mojokerto can be said to be a scattered industrial area. Like the sugar factory and the factory and coffee fields. These commodities also served the coffers of wealth for the colonialists if they were used as commodities for international trade. The presence of a bank in Mojokerto itself is expected to be able to stabilize, maintain, and reverse the circulation of money circulating in the area. Even though the turmoil fluctuated when this bank was established, the bank was expected to be able to help the colonial party to increase the amount of other income in terms of taxes, forced cultivation, or factories that were established in the Dutch East Indies region.
Key Words: Bank, Mojokerto, Netherlands