NILAI KARAKTER DI DALAM KESENIAN TARI WAYANG TOPENG JATIDUWUR DI DESA JATIDUWUR KABUPATEN JOMBANG
THE VALUE OF CHARACTER IN THE ART OF PUPPET DANCE IN JATIDUWUR IN BUILDING NATIONALISM IN JATIDUWUR, JOMBANG
Membangun nasionalisme tidak hanya dilakukan pada saat upacara bendera ataupun memperingati kemerdekaan, namun dapat juga melalui kebudayaan dan kesenian. Pentingnya membangun nasionalisme guna menunjukkan rasa cinta dan bangga terhadap bangsa Indonesia dapat dengan cara, ikut kedalam suatu kesenian atau kebudayaan yang merupakan identitas dari bangsa kita. Seperti halnya melalui kesenian tari wayang topeng Jatiduwur.
Kesenian tari wayang topeng Jatiduwur ini merupakan kesenian asli daerah Jombang. Kesenian ini memiliki dua lakon, yaitu lakon patah kuda narawangsa dan lakon wirucanamurca. Menurut Dalang dalam kedua lakon tersebut, dapat ditemukan nilai karakter yang membangun nasionalisme. Dengan cara memahami isi cerita dari kedua lakon tersebut, tidak hanya melihat tetapi juga dapat ikut berpartisipasi dalam kesenian tari wayang topeng tersebut, hal ini sebagai bentuk bangga dan cinta kita terhadap kebudayaan bangsa.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi dalang tentang nilai karakter di dalam kesenian tari wayang topeng Jatiduwur serta mendeskripsikan bentuk-bentuk nilai karakter pada lakon kesenian tari wayang topeng Jatiduwur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara mendalam, observasi serta dokumentasi. Wawancara diajukan kepada informan yang sudah dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dengan keadaan serta situasi yang ada di dalam kesenian tersebut. Observasi digunakan untuk mengambil data yaitu mengamati lokasi penelitian serta kegiatan-kegiatan yang ada di dalam kesenian wayang topeng Jatiduwur. Sedangkan dokumentasi digunakan sebagai bukti yang berguna untuk menguatkan data yang sudah diperoleh dari wawancara dan observasi. Selanjutnya data di analisis menggunakan teknik analisis data yang mengacu pada model analisis interaktif yang dikemukakan oleh Huberman dan Miles.
Hasil dari penelitian ini adalah kesenian tari wayang topeng Jatiduwur sebagai salah satu sarana dalam membangun nasionalisme melalui nilai karakter dalam cerita. Terdapat tujuh nilai karakter yang terkandung pada cerita dalam wayang topeng Jatiduwur, yaitu 1) Loyalitas, 2) Patriotisme, 3) Peduli Sosial, 4)
Setia Kawan, 5) Solidaritas, 6) Keadilan 7) Legalitas. Nilai-nilai tersebut termasuk dalam prinsip-prinsip nasionalisme. Pertama prinsip kebersamaan meliputi sikap loyal dan Patriotisme. Kedua yaitu prinsip persatuan dan kesatuan yang meliputi sikap peduli sosial, setia kawan, solidaritas, keadilan. Ketiga yaitu prinsip demokrasi yang meliputi sikap keadilan dan legalitas.
Kata Kunci : Persepsi Dalang, Kesenian Wayang Topeng Jatiduwur, Nilai Karakter, Membangun Nasionalisme
Building nationalism is not only done during the flag ceremony or commemorating independence, but can also through culture and art. The importance of building nationalism in order to show love and pride for the Indonesian people can by way of being involved in an art or culture that is the identity of our nation. As is the case through the art of puppet dance mask Jatiduwur.
The art of wayang mask dance in Jatiduwur is an authentic art from the Jombang area. This art has two plays, namely broken play narawangsa horse and wirucanamurca play. In both plays, character values that build nationalism can be found. By understanding the contents of the stories of the two plays, not only seeing but also being able to participate in the art of wayang mask dance, this is a form of our pride and love for the nation's culture.
This study to describe the puppeteer's perceptions of character values in the Jatiduwur puppet dance art as well as describe the forms of character values in the puppet dance performance of the Jatiduwur mask dance. This research uses a qualitative approach with a case study research design. Data collection techniques in this study are in-depth interviews, observation and documentation. Interviews are submitted to informants who have been selected based on criteria that have been set with the circumstances and situations that exist in the art. Observation is used to retrieve data that is observing the location of research and activities in the Jatiduwur shadow puppet art. While the documentation is used as evidence that is useful to strengthen the data that has been obtained from interviews and observations. Furthermore, the data were analyzed using data analysis techniques that refer to the interactive analysis model proposed by Huberman and Miles.
The results of this study are Jatiduwur mask puppet dance as a means of building nationalism through the character values in the story. There are seven character values contained in the story in the Jatiduwur puppet mask, namely 1) Loyalty, 2) Patriotism, 3) Social Care, 4) Loyal Friends, 5) Solidarity, 6) Justice 7) Legality. These values are included in the principles of nationalism. First the principle of togetherness includes loyalty and patriotism. The second is the principle of unity and unity which includes attitudes of social care, loyal friends, solidarity, justice. Third is the principle of democracy which includes the attitude of justice and legality.
Keywords: Perception of Puppeteer, Jatiduwur Mask Puppet Art, Character Value, Building Nationalism