Limbah biji rambutan yang memiliki nilai gizi baik dapat diolah menjadi berbagai bahan pengganti tepung terigu dalam pembuatan kastengel. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui:1) pengaruh substitusi tepung biji rambutan terhadap sifat organoleptik kastengel; 2) kandungan gizi produk terbaik kastengel biji rambutan. Penelitian ini memodifikasi kastengel dengan substitusi tepung terigu dengan tepung biji rambutan dalam tiga perlakuan yakni 5%, 10%, dan 15%. Metode pengumpulan data menggunakan uji organoleptik yang dilakukan pada 15 panelis terlatih dan 20 panelis semi terlatih. Data dianalisis dengan menggunakan one way ANOVA (sig. a=0,05) dilanjutkan dengan uji Duncan. Produk terbaik ditentukan dengan uji indeks efektifitas (De garmo) yang kemudian dilakukan uji kandungan gizi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada pengaruh substitusi tepung biji rambutan terhadap warna, tekstur, aroma dan rasa kastengel; tidak ada pengaruh substitusi tepung biji rambutan terhadap keremahan dan tingkat kesukaan kastengel; 2) kandungan gizi produk terbaik kastengel dengan substitusi 5% tepung biji rambutan yakni: 78,57 % karbohidrat, 9,88 % protein, 8,24 % lemak, 2,46 % serat, 12,8 mg vitamin C, 2,16 % abu1dan 1,14 mg tanin. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa tepung biji rambutan dapat digunakan sebagai bahan pengganti tepung terigu dalam pembuatan kastengel.
Kata Kunci: tepung biji rambutan, sifat organoleptik, kastengel.
Rambutan seed waste which has good nutritional value can be processed into flour and utilized as a wheat flour substitute in the making of Kastengel. This study aimed for 1) determine the effect of rambutan seed flour substitution1on the organoleptic properties of kastengel; 2) find out the nutritional content of the1best product of rambutan seeds flour’s kastengel. This study was an experimental study that modified kastengel by substituting1rambutan seeds flour in three treatments, namely 5%, 10%, and 15%. Data was1collected using organoleptic tests which included color, texture, crumbs, odor taste, and level of preference of panels conducted1by 15 trained and 20 semi-trained panels. Organoleptic test results data were analyzed1using one way ANOVA (sig.= 0,05), followed1with Ducan test. The best treatment1were determined1by the effectiveness1index test (De garmo) which is then tested for its nutrient content. The result of1this study showed that: 1) rambutan seed flour substitution is affected on kastengel’s color, texture, aroma1and taste but not on its crumbs1and panelist’s preference; 2) the nutritional content of the best kastengel product with 5% rambutan1seed flour1substitution of namely: 78,57 % carbohydrate, 9,88 % protein, 8,24 % fat, 2,46 % fiber, 112,8 mg vitamin C, 2,16 % ash and 1,14 mg tannins. This study indicate that rambutan1seed1 flour can be used as a substitute for wheat flour in the making of kastengel. Keywords: Rambutan seed flour, organoleptic properties, Kastengel