Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran IPA dengan model project based learning yang layak untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa SMP. Sebanyak dua puluh dua siswa SMP berpartisipasi dalam    penelitian ini. Model pengembangan yang digunakan yaitu adalah model pengembangan 4D. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu meliputi silabus, RPP, LKS, buku siswa, dan tes keterampilan berpikir kreatif. Hasil pengembangan tersebut dinilai berdasarkan aspek kevalidan, kepraktisan dan keefektifannya.  Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data kevalidan yaitu adalah lembar validasi, untuk data kepraktisan menggunakan lembar keterlaksanaan pembelajaran dan lembar aktivitas siswa, dan untuk data keefektifan diperoleh melalui lembar penilaian keterampilan berpikir kreatif, lembar penilaian produk serta angket respon siswa. Lembar penilaian keterampilan berpikir kreatif dalam penelitian ini juga didukung dengan adanya lembar wawancara dan lembar penilaian pengetahuan. Analisis data penelitian didasarkan pada hasil validasi, pengamatan, wawancara, dan tes tertulis. Hasil validasi menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi aspek kevalidan dengan persentase skor kategori valid sebesar 25%-37% dan yang lainnya berada pada kategori sangat valid dengan persentase sebesar 63%-75%. Perangkat pembelajaran ini juga dinilai praktis jika ditinjau dari hasil keterlaksanaan pembelajaran yang sangat baik dan pencapaian aktivitas siswa yang tinggi. Kedua aspek tersebut didukung pula dengan adanya data keefektifan pembelajaran. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dalam tes keterampilan berpikir kreatif dengan N-gain sebesar 0,40. Skor pretest meningkat dari 35,9 menjadi 61,5 saat posttest-interview. Peningkatan tersebut didukung dengan adanya pengetahuan awal siswa yang berkembang setelah pembelajaran. Penilaian produk juga menunjukkan hasil yang baik dengan skor sebesar 80,6. Sebesar 93% siswa menyatakan bahwa pembelajaran ini bermanfaat dalam berbagai aspek, dan dalam kaitannya dengan berpikir kreatif 66% siswa menyatakan berhasil mencapai komponen fluency-originality, 74% berhasil mencapai komponen flexibility-originality, serta 65% siswa menyatakan berhasil menapai komponen elaboration-originality. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka perangkat pembelajaran yang dikembangkan valid, praktis dan efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa.

This study aims to produce learning materials that can improve students' creative thinking skills through project-based learning on environmental pollution case. Twenty two junior high school students participated in this study. The development model used in this study is 4D model. Learning materials are developed include syllabus, lesson plans, student worksheets, student books, and tests of creative thinking skills. The results of the development are assessed based on aspects of validity, practicality and effectiveness. The instruments used to obtain validity data is validation sheets, for practicality data using learning achievement sheets and student activity sheets, and for effectiveness data obtained through creative thinking skills assessment sheets, product assessment sheets and student questionnaire responses. The assessment of creative thinking skills in this case,  also supported by the existence of an interview sheet and a knowledge assessment sheet. Analysis of research data refers to the results of validation, observation, interviews, and written tests. The validation results show that the learning materials developed meets the validity aspect with a percentage of the valid category score of 25% -37% and the others are in the very valid category with a percentage of 63% -75%. This learning material is also considered practical when viewed from the results of the excellent learning performance and high student activity achievement. Both aspects also supported by the data on the effectiveness of learning. These results indicates that an increase in the test of creative thinking skills with an N-gain of 0.40. The pretest score increased from 35.9 to 61.5 during the post-test interview. This improvement also supported by the students’ initial knowledge that develops after learning. The values of product also showed good results with a score of 80.6. As many as 93% of students stated that this learning was useful in various aspects, and in relation to creative thinking 66% of students said that they had achieved the fluency-originality component, 74% managed to achieve the flexibility-originality component, and 65% of students said that they had successfully achieved the elaboration-originality component. Based on these results, the learning tools developed are valid, practical and effective to improve students' creative thinking skills.