Proses transformasi merupakan suatu proses yang
menggerakkan aspek-aspek tertentu menjadi sebuah media baru, seperti halnya
dari naskah kuno menjadi sebuah pertunjukan seni. Hal ini sesuai dengan Serat
Panji Kuda Narawangsa yang memiliki persamaan struktur cerita dengan Naskah Wayang
Topeng Malangan Lakon Dalang Patah Kuda Narawangsa oleh Ki Kasnam. Berdasarkan
latar belakang tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah menjelaskan struktur cerita dari Serat Panji
Kuda Narawangsa dan Naskah Wayang Topeng Malangan Lakon Dalang Patah Kuda
Narawangsa oleh Ki Kasnam serta wujud transformasinya yang terbagi menjadi
ekserp, ekspansi, modifikasi, dan konversi. Teori yang digunakan untuk mengupas
beragam wujud transformasi tersebut adalah alih wahana dan didukung dengan
teori strukturalisme yang berfokus pada struktur cerita. Unsur pembangun cerita
yang diteliti akan meliputi alur, tokoh, dan juga latar. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan sumber data
dari Serat Panji Kuda Narawangsa dan Naskah Wayang Topeng Malangan Lakon Dalang
Patah Kuda Narawangsa oleh Ki Kasnam. Teknik pengambilan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah membaca, melihat, dan juga mencatat sumber data.
Data yang didapatkan kemudian dikumpulkan berdasarkan wujud transformasi dan
dibandingkan serta dianalisis dengan teknik deskriptif komparatif. Penelitian
ini akan menggunakan dua metode pengujian validitas, yaitu dengan membuat
deskripsi yang lebih panjang dan waktu yang lebih lama selama penelitian,
sedangkan uji reliabilitas yang digunakan adalah 1) memeriksa hasil
transkripsi, (2) memastikan tidak ada makna yang ambigu, (3) memeriksa kembali
hasil dengan membandingkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dan
transkripsi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan jika Naskah Wayang Topeng
Malangan Lakon Dalang Patah Kuda Narawangsa oleh Ki Kasnam mewujudkan
transformasi dari Serat Panji Kuda Narawangsa. Ekserp dalam proses transformasi
ini banyak ditemukan dibanding wujud perubahan lainnya, terutama alur yang
sifatnya akan dikurangi. Ekspansi atau penambahan yang ada dalam proses
transformasi ditemukan dalam alur, tokoh, dan latar. Modifikasi dan konversi
yang dihasilkan hanya ditemukan pada alur dan tokoh. Perubahan yang didasari
oleh sifat kreatif pencipta menjadi usaha untuk menjelaskan isi cerita dengan
lebih ringkes dalam sebuah kesenian atau media yang baru.
Kata Kunci: Transformasi, Alih Wahana,
Ekserp, Ekspansi, Modifikasi, Konversi