Unsur Bela Negara dalam Pagelaran Wayang Kulit Jawa Timuran Lakon Wahyu Sabda Tunggal Dalang Ki Sareh (Kajian Struktur Lakon)

Element of State Defense in The Performance of The East Java Shadow Puppets, The Plays of Wahyu Sabda Tunggal Dalang Ki Sareh (Structure of The Plays) 

ABSTRAK

Di dalam penelitian ini, peneliti menempatkan wayang kulit Jawa Timuran lakon Wahyu Sabda Tunggal Dalang Ki Sareh sebagai sastra lisan. Maka, dalam hal ini bahan yang dijadikan analisis dan dijadikan sebagai sumber data ialah hasil dari transkrip dari sebuah video wayang. Tetapi terkait dengan wayang kulit Jawa Timuran yang memiliki kekhasan tersendiri, terutama dalam hal ini ialah struktur pagelaran yang nanti akan menjadi sumber informasi tambahan. Dengan beberapa teori struktur sastra yang terdapat dan diambil dari buku yang diterbitkan Burhan Nurgiantoro. Dari wayang kulit Jawa Timuran lakon Wahyu Sabda Tunggal Dhalang Ki Sareh, peneliti menentukan bahwa unsur yang paling dominan dari karya tersebut ialah tokoh dan penokohan. Ini karena data yang dihasilkan dari transkrip pagelaran wayang yang merupakan lakon yang diperankan oleh boneka wayang yang diprakarsai oleh dalang. Dari unsur yang paling dominan tersebut terdapat substansi yang dapat diambil, yaitu tentang bela negara. Karena dari semua tokoh yang terlibat sama-sama mengusahakan kedaulatan dari negara mereka masing-masing. Dari situ terdapat beberapa sub-bab yang bisa di tunjukan dalam penelitian ini berkaitan dengan bela negara yaitu: cinta, keberanian, pengorbanan, dan keahlian.

Kata Kunci : wayang kulit Jawa Timuran, sastra lisan, lakon, transkrip wayang, bela negara, dalang.

ABSTRACT

In this investigation, the researcher considered East Java's shadow puppet performances, known as Wahyu Sabda Tunggal Dalang Ki Sareh, to be examples of oral literature. The material that was used for analysis and as a source of data in this instance is the result of a transcript of a Wayang video. Examining the performance structure will, in the long run, constitute an additional source of information regarding the East Java shadow puppets, which have their own particular characteristics and are especially noteworthy in this context. There are a few different theories regarding the structure of literature, and the most of these are derived from Burhan Nurgiantoro's published works. The researcher concluded, after analyzing the East Java shadow puppet plays of Wahyu Sabda Tunggal Dhalang Ki Sareh, that the characters and characterizations are the most important aspects of the work. This is due to the fact that the data generated from the transcript of the wayang performance is a screenplay that is performed out by wayang puppets, with the puppeteer acting as the one who initiates play. There is a component that may be extracted from the most important aspect, which is protecting the nation. Since each of the parties concerned is, to a greater or lesser extent, trying to assert the independence of their separate nations. After that, there are a few more sub-chapters that can be exhibited in this study related to defending the country. These sub-chapters include love, bravery, sacrifice, and expertise. 

Keywords: East Javanese shadow puppets, oral literature, plays, puppet’s transcripts, state defense.