Tinjauan Yuridis Terhadap PT. Tangan Kita Berkarya Yang Yang Membayar Upah Pekerja Lebih Rendah dari UpahMinimum Kota Surabaya

Juridical Review of PT. Our Hands Work That Pays Workers' Wages Lower than the Surabaya City Minimum Wage

Salah satu unsur adanya hubungan kerja adalah kesepakatan upah antara pekerja dengan
pengusaha. Kebijakan upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah merupakan pengaman untuk
melindungi hak-hak dasar pekerja. Namun dalam praktiknya pelanggaran upah yang dilakukan oleh
pengusaha masih banyak ditemukan, meskipun sanksi pidana dan atau denda telah diatur secara tegas.
PT. Tangan Kita Berkarya membayar upah pekerjanya lebih rendah dari Upah Minimum Kota Surabaya
Tahun 2021. Kondisi ini tetap berjalan dan disepakati oleh pekerja yang bersangkutan, meskipun
berdasarkan ketentuan hukum ketenagakerjaan pembayaran upah tersebut adalah sebuah pelanggaran
hukum. Berdasarkan uraian tersebut tujuaan dari penelitian ini (1) untuk mengetahui PT. Tangan Kita
Berkarya termasuk dalam kategori UMK menurut UU No. 11 tahun 2020 tentang cipta kerja, dan (2)
untuk mengetahui perlindungan hukum bagi pekerja/ buruh menurut hukum di Indonesia sehingga dapat
menentukan upaya-upaya hukum dalam menanggapi permasalahan pengusaha yang tidak mampu
membayar upah sesuai upah minimum kota Surabaya. penelitian ini menggunakan metode penelitian
Empiris, dimana data yang didapatkan bersumber dari hasil interview terhadap beberapa karyawan PT.
Tangan kita Berkarya. apabila PT. Tangan Kita Berkarya terbukti melakukan pelanggaran dan tidak
memenuhi kriteria modal atau hasil penjualan hasil tahunan usaha mikro dan kecil yang mana hal
tersebut diatur dalam Pasal 90B Undang-Undang No.11 Tahun 2020 tentang Cipta kerja, dan Pasal 35
ayat (5) huruf (a) dan (b) PP Pemberdayaan Koperasi dan UMK Untuk membuktikan pelanggaran dan
membatalkan perjanjian perlu upaya hukum baik dengan cara Non-litigasi maupun litigasi sesuai dengan
isi dari Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 Tentang Pengadilan Permasalahan Hubungan Industrial.

One element of the existence of an employment relationship is a wage agreement between workers and
employers. The minimum wage policy set by the government is a safeguard to protect the basic rights of
workers. However, in practice, there are still many violations of wages committed by employers, even
though criminal sanctions and/or fines have been strictly regulated. PT. Tangan Kita Berkarya pays its
workers wages lower than the Surabaya City Minimum Wage in 2021. This condition continues and is
agreed upon by the workers concerned, even though based on the provisions of labor law the payment of
wages is a violation of the law. Based on the description, the purpose of this research (1) is to find out
PT. Our Hands Work is included in the MSE category according to Law no. 11 of 2020 concerning job
creation, and (2) to find out the legal protection for workers/labourers according to Indonesian law so that
they can determine legal remedies in responding to the problem of entrepreneurs who are unable to pay
wages according to the minimum wage for the city of Surabaya. This research uses empirical research
method, where the data obtained comes from the results of interviews with several employees of PT. Our
Hands Work. when PT. Our Hands Berkarya is proven to have committed a violation and does not meet
the criteria for capital or annual proceeds from sales of micro and small businesses, which is regulated in
Article 90B of Law No. 11 of 2020 concerning Job Creation, and Article 35 paragraph (5) letter (a) and (b) PP on the Empowerment of Cooperatives and MSEs. To prove violations and cancel the agreement,
legal action is needed either by non-litigation or litigation in accordance with the contents of Law no. 2
of 2004 concerning the Court of Industrial Relations.