Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil konsepsi siswa setelah dilakukan penerapan strategi belajar konflik kognitif untuk mereduksi miskonsepsi siswa SMA dengan menerapkan model pembelajaran Guided Inquiry. Pada saat pre test diketahui tingkat miskonsepsi mencapai 61,02%. Upaya untuk mereduksi miskonsepsi yang dialami oleh siswa adalah dengan memberikan strategi belajar konflik kognitif kepada siswa dengan harapan siswa akan sadar atas pengetahuan yang telah dibentuk diluar pembelajaran formal tidak sesuai dengan kebenaran yang disepakati para ahli sehingga memunculkan keinginan pada diri siswa untuk mengubah konsep yang salah tersebut. Konflik kognitif yang diberikan ada pada model pembelajaran Guided Inquiry. Identifikasi miskonsepsi yang digunakan adalah CRI (certainty of response index) yang menunjukkan bahwa penerapan strategi belajar konflik kognitif untuk mereduksi miskonsepsi siswa SMA mampu mereduksi miskonsepsi siswapada materi usaha dan energi. Hasil post test menunjukkan persentase miskonsepsi yang dialami siswa hanya 20,00%.

Kata Kunci : Miskonsepsi, Konflik Kognitif, CRI

The purpose of this study is to find out student’s conception profile after conflict cognitive teaching strategy has been applied through learning model guided inquiry. Pre-test showed that misconception level of student in a high level, that is 61,02%. The effort to reduce student’s misconception is by given conflict cognitive strategy to the student’s with expectation that student will be aware of their wrong conception so that they decided to change their wrong conception. Conflict Cognitive is given through learning model guided inquiry. CRI (certainty of response index) is used to identify student’s conception. Conflict cognitive strategy can reduce the level of student’s misconception according to the outcome. Post-test result showed that misconception percentage is downgrade to 20,00%.

Key Word : Misconception, Conflict Cognitive, CRI