LITERASI MATEMATIKA SISWA SMP DENGAN KONTEKS SOSIAL BUDAYA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR VAK

MATHEMATICAL  LITERACY OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS WITH SOCIOCULTURAL CONTEXT IN TERMS OF STUDENTS’S VAK LEARNING STYLE

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan literasi matematika siswa SMP dengan konteks sosial budaya ditinjau dari gaya belajar VAK. Literasi matematika adalah kemampuan individu untuk merumuskan, menggunakan, menafsirkan, menerapkan, dan mengevaluasi masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan mengaplikasikan konsep matematika untuk menghasilkan solusi dari masalah tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini 3 siswa SMP bergaya belajar VAK. Data diperoleh dari hasil wawancara berbasis tugas. Analisis data dilakukan berdasarkan proses matematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada proses (1) formulating situations mathematically ketiga subjek tidak menuliskan informasi penting pada bagian diketahui yang dapat mempengaruhi kebenaran solusi dan menuliskan apa yang ditanyakan soal, tetapi subjek auditori miskonsepsi terkait luas dan lebar suatu bangun; (2) employing mathematical concepts, facts, procedures and reasoning ketiga subjek memilih rumus untuk menemukan solusi matematis, tidak mempertimbangkan ketentuan Joglo yang harus dikosongkan untuk alat musik dan pemainnya, dan membuat gambar tidak lengkap; subjek visual menggunakan operasi bilangan rasional dan irasional dalam perhitungan; subjek auditorial melakukan perhitungan dengan tidak terstruktur; subjek kinestetik menggunakan simbol titik dua untuk membuat kesamaan dan mengurangkan kuadrat sisi tegak dengan kuadrat sisi miring; subjek visual dan kinestetik menarik kesimpulan dalam kalimat matematis sedangkan subjek auditori tidak; (3) Interpreting, Applying and Evaluating Mathematical Outcomes subjek visual dan kinestetik menjelaskan solusi dari masalah dengan argumen yang sejalan dengan solusi matematis sedangkan subjek auditori menjelaskan dengan argumen yang kontradiksi dengan solusi matematis yang dihasilkan dan subjek visual menafsirkan solusi matematis kembali ke konteks pada permasalahan sedangkan subjek auditori dan kinestetik tidak.

Kata Kunci: Gaya Belajar, VAK, Konteks, Sosial Budaya, Literasi Matematika

The purpose of this study was to describe the mathematical literacy of junior high school students in a socio-cultural context viewed from the VAK learning style. Mathematical literacy is an individual's ability to formulate, use, interpret, apply, and evaluate problems in everyday life by applying mathematical concepts to solve problems. This type of research is descriptive research with a qualitative approach. The subjects of this study were 3 junior high school students with a VAK learning style. Data were obtained from task-based interviews. Data analysis was carried out based on mathematical processes. The results of the study showed that in the process of (1) formulating situations mathematically, the three subjects did not write important information in the known part that could affect the truth of the solution and write what was asked in the question, but the auditory subjects had misconceptions related to the area and width of a shape; (2) employing mathematical concepts, facts, procedures and reasoning, the three subjects chose formulas to find mathematical solutions, did not consider the provisions of the Joglo which must be left empty for musical instruments and players, and made incomplete drawings; visual subjects used rational and irrational number operations in calculations; auditory subjects performed calculations in an unstructured manner; kinesthetic subjects use the colon symbol to make similarities and subtract the square of the perpendicular side from the square of the hypotenuse; visual and kinesthetic subjects draw conclusions in mathematical sentences while auditory subjects do not; (3) Interpreting, Applying and Evaluating Mathematical Outcomes visual and kinesthetic subjects explain the solution to the problem with arguments that are in line with the mathematical solution while auditory subjects explain with arguments that contradict the mathematical solution produced and visual subjects interpret the mathematical solution back into the context of the problem while auditory and kinesthetic subjects do not.

Keywords: Context, Mathematical Literacy, Socio Cultural, Learning Style, VAK