EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENGAWASAN PENGELOLAAN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR PABRIK GULA DJOMBANG BARU KABUPATEN JOMBANG

THE EFFECTIVENESS OF SUPERVISING MANAGEMENT OF LIQUID WASTE DISPOSAL MANAGEMENT, DJOMBANG BARU SUGAR FACTORY, JOMBANG DISTRICT

Pencemaran sungai di sepanjang jalan raya Jombang sampai dengan Ploso tepatnya di daerah pemukiman warga desa Mojokrapak Kecamatan Tembelang tersebut yang melanggar ketentuan Pasal 60 angka 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Hal ini perlu difokuskan utamanya pada pembuangan limbah cair akibat dari aktifitas produksi penggilingan tebu PG Djombang baru serta upaya yang dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan baik upaya dari pemerintah selaku dinas terkait, masyarakat, maupun pihak PG Djombang Baru. Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk menganalisis pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup terhadap pengelolaan pembuangan limbah cair Pabrik Gula DJombang Baru di Kabupaten Jombang yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.dan juga menganalisis kendala yang dihadapi oleh Dinas Lingkungan Hidup dalam pelaksanakan pengawasan pengelolaan pembuangan limbah cair yang dilakukan oleh Pabrik Gula DJombang Baru di Kabupaten Jombang. Penelitian ini menggunakan penelitian yuridis sosiologis merupakan ilmu yang tetap berbasis terhadap hukum normatif tetapi bukan mengkaji mengenai sistem norma dalam aturan perundangan, namun mengamati bagaimana reaksi dan interaksi  yang terjadi ketika sistem norma itu bekerja.  Hasil penelitian dan pembahasan ini menunjukkan bahwa pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup di lokasi pembuangan limbah di aliran sungai sekitar PG.Djombang Baru tidak efektif karena petugas masih mendapati  pabrik belum melengkapi izin pembuangan limbah, belum adanya penindakan secara tegas dari dinas untuk melakukan penertiban terhadap PG.Djombang Baru dikarenakan adanya faktor ekonomi dan sumberdaya manusia yang menjadi penghambat dalam penertiban  pabrik gula Djombang Baru di Kabupaten Jombang dan kendala terhadap proses pengawasan penggilingan tebu di PG.Djombang Baru kabupaten Jombang adalah dari segi Dinas Lingkungan Hidup yang belum melaksanakan sepenuhnya terhadap peraturan lingkungan hidup, kurangnya anggaran dana yang terbatas, belum adanya tenaga teknisi pengujian sampel serta belum adanya laboratorium sendiri untuk pengujian.

River pollution along the Jombang highway to Ploso, precisely in the residential area of ​​Mojokrapak village, Tembelang District, violates Article 60 number 1 of Law Number 32 Year 2009 concerning Environmental Protection and Management. This needs to be focused primarily on the disposal of liquid waste due to the new PG Djombang sugar cane milling production activity as well as the efforts made to tackle environmental pollution both from the government as the related agency, the community, and PG Djombang Baru. The purpose of this study is to analyze the implementation of supervision carried out by the Office of the Environment on the management of the waste disposal of the DJombang Baru Sugar Factory in Jombang in accordance with the applicable laws and regulations and also analyze the obstacles faced by the Office of the Environment in implementing supervision of the management of liquid waste disposal conducted by the DJombang Baru Sugar Factory in Jombang Regency. This research is a sociological juridical law research. This research uses sociological juridical research which is a science that is still based on normative law but does not examine the norm system in legislation, but observes how the reactions and interactions occur when the norm system works. The results of this study and discussion indicate that supervision carried out by the Department of the Environment at the location of waste disposal in the river flow around PG.Djombang Baru, is ineffective because officers still find the factory has not completed a waste disposal permit, there is no explicit action from the department to enforce against PG.Djombang Baru due to economic and human resource factors which are obstacles in controlling the Djombang Baru sugar factory in Jombang Regency and obstacles to the process of supervision of sugar cane milling in PG.Djombang Baru Jombang district are in terms of the Office of the Environment which has not fully implemented the regulations the environment, lack of limited budget funds, the absence of sample testing technicians and the lack of a laboratory for testing.