PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DAN PENERAPANNYA DALAM MEDIA PROMOSI MUSEUM ANJUK LADANG
VISUAL IDENTITY DESIGN AND APPLICATION IN PROMOTIONAL MEDIA OF MUSEUM ANJUK LADANG
Museum Anjuk Ladang merupakan salah satu objek wisata edukasi sejarah dan kebudayaan di Kabupaten Nganjuk yang menyimpan benda-benda peninggalan sejarah dan kebudayaan yang ditemukan di Kabupaten Nganjuk. Museum Anjuk Ladang memiliki ratusan koleksi dari rentang waktu yang panjang, mulai dari koleksi masa prasejarah sampai masa pra-kemerdekaan. Walaupun memiliki koleksi benda-benda sejarah yang banyak dan bertambah setiap tahunnya dan memiliki lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat, museum ini masih sepi dari kunjungan masyarakat dari dalam maupun luar Kabupaten Nganjuk, dan hal ini juga diperparah dengan keadaan pandemi Covid-19. Museum Anjuk Ladang sendiri juga sudah melakukan promosi melalui media-media seperti brosur, booklet maupun promosi di sosial media dengan menggunakan identitas visual lama yang kurang tidak mewakili ciri khas dan visi misi museum, juga tidak memenuhi kaidah desain, sehingga susah diaplikasikan ke beragam media. Oleh karena itu, peneliti merancang identitas visual yang baru dan menerapkannya ke media promosi yang bertujuan untuk menciptakan wajah baru bagi Museum Anjuk Ladang, dan juga untuk menarik minat masyarakat khususnya pelajar dan generasi muda untuk berkunjung ke museum. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan melalui teknik wawancara, observasi dan dokumentasi untuk mengumpulkan data primer, juga melalui studi pustaka dan sumber literatur lainnya untuk mengumpulkan data sekunder. Hasil dari perancangan ini berupa softfile logo, mockup turunan logo dan mockup dari media promosi.
Anjuk Ladang Museum is one of the historical and cultural educational tourism objects in Nganjuk Regency which stores historical and cultural heritage objects found in Nganjuk Regency. Anjuk Ladang Museum has hundreds of collections from a long time span, from prehistoric collections to pre-independence periods. Although it has a large collection of historical objects that increases every year and has a location that is easily accessible to the public, this museum is still quiet from public visits from inside and outside the Nganjuk Regency, and this is also exacerbated by the state of the Covid-19 pandemic. The Anjuk Ladang Museum itself has also carried out promotions through media such as brochures, booklets and promotions on social media using an old visual identity that does not represent the museum's characteristics and vision and mission, nor does it meet design rules, making it difficult to apply to various media. Therefore, the researchers designed a new visual identity and applied it to promotional media which aims to create a new face for the Anjuk Ladang Museum, and also to attract public interest, especially students and the younger generation to visit the museum. This study uses descriptive qualitative methods and through interview, observation and documentation techniques to collect primary data, also through literature studies and other literature sources to collect secondary data. The results of this design are logo softfiles, logo mockups and mockups from promotional media.