PENGARUH VARIASI KOMPOSISI BAHAN BAKU SEKAM PADI, BONGGOL JAGUNG DAN PEREKAT TAPIOKA TERHADAP KUALITAS DAN PERFORMA PEMBAKARAN BRIKET BIOMASSA
THE EFFECT OF VARIATIONS IN THE RAW MATERIAL COMPOSITION OF RICE HUSK, CORN COB AND TAPIOCA ADHESIVE ON THE QUALITY AND COMBUSTION PERFORMANCE OF BIOMASS BRICKETS
Kebutuhan energi fosil terus meningkat karena bertambahnya jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi setiap harinya. Hal ini harus segera diimbangi dengan penyediaan sumber energi alternatif yang terbarukan. Briket biomassa adalah solusi bahan bakar padat yang memiliki potensi besar sebagai bahan bakar alternatif. Penelitian ini memanfaatkan limbah pertanian serbuk sekam padi dan serbuk bongol jagung untuk dijadikan bahan baku pembuatan briket karena jumlahnya sangat melimpah, mudah di dapat, ramah lingkungan, ekonomis, dapat memperbarui dalam waktu cepat dan belum optimal dalam pemanfaatannya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental untuk menentukan komposisi biobriket optimal dengan variasi bahan baku serbuk arang sekam padi dan serbuk arang bonggol jagung 30% : 70%, 25% : 75% dan 20% : 80% yang dicampur dengan variasi komposisi 7% dan 10 %. Penelitian ini mengacu pada pedoman standar SNI 01-6235-2000 untuk menguji kualitas briket, dengan memperhitungkan beberapa aspek seperti kadar air, kadar abu, nilai kalor, kadar zat terbang, dan kadar karbon terikat. Selain itu, pengujian indeks kehancuran juga dilakukan untuk menganalisis kualitas briket secara visual dengan menilai ketahanan fisiknya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komposisi briket yang paling optimal diperoleh pada variasi bahan baku 25% : 75% dan perekat 7%, dengan nilai kalor sebesar 5281,66 kal/gram. Karakteristik lainnya meliputi kadar air sebesar 0,07%, kadar abu 0,312%, kadar zat terbang 0,813%, kadar karbon terikat 98,8% dan indeks kehancuran sebesar 0,08%. Semua variasi sampel telah memenuhi standar SNI 01-6235-2000, kecuali pada variasi bahan baku 25% : 75% dengan perekat 10%, yang memiliki nilai kalor sebesar 4933,77 kal/gram.
The need for fossil energy continues to increase due to increasing population and economic growth every day. This must be immediately balanced with the provision of alternative, renewable energy sources. Biomass briquettes are a solid fuel solution that has great potential as an alternative fuel. This research uses agricultural waste from rice husk powder and corn cob powder to be used as raw material for making briquettes because they are very abundant, easy to obtain, environmentally friendly, economical, can be renewed quickly and are not optimal in their use. This research uses experimental methods to determine the optimal composition of biobriquettes with variations in the raw materials of rice husk charcoal powder and corncob charcoal powder of 30% : 70%, 25% : 75% and 20% : 80% mixed with variations in the adhesive composition of 7% and 10%. %. This research refers to the SNI 01-6235-2000 standard guidelines for testing the quality of briquettes, taking into account several aspects such as water content, ash content, heating value, volatile matter content and bound carbon content. In addition, crushing index testing is also carried out to visually analyze the quality of briquettes by assessing their physical durability.The results of this research show that the most optimal briquette composition is obtained from a variation of 25% : 75% raw material and 7% adhesive, with a calorific value of 5281.66 cal/gram. Other characteristics include a water content of 0.07%, ash content of 0.312%, volatile matter content of 0.813%, bound carbon content of 98.8% and a destruction index of 0.08%. All sample variations meet the SNI 01-6235 2000 standard, except for the raw material variation 25%: 75% with 10% adhesive, which has a heating value of 4933.77 cal/gram.