TUTURAN DIREKTIF DALAM PROSES JUAL BELI DI DUSUN BAHORO DESA BANJARWORO KECAMATAN BANGILAN KABUPATEN TUBAN.
Nama : Ari Putra Kurniawan
NIM : 14020114137
Prodi / Jurusan : S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah
Fakultas : Bahasa dan Seni
Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing : Dr. Surana, S.S., M.Hum.
Tahun : 2019
Basa sebagai alat yang baku dalam proses komunikasi. Penggunaan bahasa yang beraneka ragam sabagai sarana pilihan untuk mengekspresikan keinginan setiap manusia. Keinginan manusia kadang kala membutuhkan pendukung dari manusia yang lainnya tidak terkecuali dalam kegiatan jual beli. Penelitian ini mengambil objek orang-orang yang sedang bercakap-cakap di Dusun Bahoro Desa Banjarworo Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban dan inti dari penelitian ini condong pada wujud direktif yang dilihat dari tingkah penutur, dan tanggapa mitra tutur.
Dasar penelitian ini yaitu tentang direktif yang tercipta dari tingkah laku penutur dan tanggapan mitra tutur. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menjelaskan bagaimana wujud direktif yang dituturkan oleh masyarakat Dusun Bahoro Desa Banjarworo Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban. Manfaat teoritis dari penelitian ini yaituagar dapat memberikan sumbangsih dalam penelitian mengenai penggunaan bahasa. Manfaat praktisnya agar dapat memberikan guna bagi pembelajaran pragmatik.
Penelitian ini merupakan penelitian pragmatik yang membahas bahasa yang ada kaitannya dengan keadaan sosial yang terdapat di masyarakat. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan kajian teori teori yang dikemukakanoleh Searle. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif. Data dari panlitian ini diambil dari observasi di lapangan dengan data yang diperoleh dari sumber data. Sumber data yang dimaksud disini yaitu percakapan jual beli yang dilakukan oleh penjual dan pembeli di Dusun Bahoro Desa Banjarworo Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban.
Direktif dalam percakapan jual beli di Dusun Bahoro Desa Banjarworo Kecamatan Bangilan Kabupaten Tuban diambil dari cara penyampaian dari sang penutur yang jujur-tidak jujur, langsung-tidak langsung. Serta tanggapan mitra tutur yang menerima-menolak, dan melaksanakan-tidak melaksanakan.
Hasil dari penelitian ini yaitu direktif yang muncul dari tuturan masyarakat dhusun tersebut yang diambil dari solah tingkah penutur dan tanggapan mitra tutur. Solah tingkah panutur dibagi menjadi empat yaitu jujur langsung, jujur tidak langsung, tidak jujur langsung dan tidak jujur tidak langsung. Dari tanggapan mitra tutur dibagi menjadi empat yaitu diterima dilakukan, diterima tidak dilakukan, ditolak dilakukan, dan ditolak tidak dilakukan.
Kata penting: Direktif, Percakapan, Jual beli, Dusun Bahoro, Pragmatik.
DIRECTIVES SPEECH IN THE THE TRADE AT BAHORO, BANJARWORO VILAGE, BANGILAN DISTRICT, TUBAN REGENCY.
Name : Ari Putra Kurniawan
Student Registration Number : 14020114137
Study Program / Department : Bachelor of Javanese Languages and Literature
Faculty : Languages and Arts
Name of Institution : State Univesrsity of Surabaya
Advisor : Dr. Surana, S.S., M.Hum.
Year : 2019
Bases are very standard tools in the communication process. Use of diverse languages as a means of choice to express the desires of every human being. Human desires sometimes need support from other humans, including buying and selling activities. This study took the object of people who were conversing in Bahoro Hamlet, Banjarworo Village, Bangilan District, Tuban Regency, and the core of this research was leaning towards a directive that was seen from the behavior of speakers, and the response of the partners.
The basis of this research is about directives that are created from speaker behavior and partner partner responses. The purpose of this study is to explain how directive forms are spoken by the people of Bahoro Hamlet, Banjarworo Village, Bangilan District, Tuban Regency. The theoretical benefit of this research is that it can contribute to research on the use of language. The practical benefits that can be used for pragmatic learning.
This research is a pragmatic research that discusses language that has to do with social conditions found in society. This research is descriptive by using the theory proposed by Searle. The method used is descriptive qualitative method. The data from this research is taken from field observations with data obtained from data sources. The data sources referred to here are buying and selling conversations carried out by sellers and buyers in Bahoro Hamlet, Banjarworo Village, Bangilan District, Tuban Regency.
The directive in buying and selling conversations in Bahoro Hamlet, Banjarworo Village, Bangilan District, Tuban Regency is taken from the delivery method from the honest-dishonest, direct-indirect speaker. As well as partner responses that accept-reject, and implement-do not implement.
The results of this study are directives that emerge from the public speeches that are taken from the speakers' behavior and the responses of the speech partners. Try directors' behavior is divided into four namely honest direct, honest indirect, indirect honest and dishonest indirect. From the response of the partner, it was divided into four, which were accepted, accepted not done, rejected, and rejected not done.Important words: Directive, Conversation, Buying and selling, Bahoro Hamlet, Pragmatics.