Penelitian ini bertujuan menghasilkan perangkat pembelajaran yang
layak untuk mata pelajaran instalasi penerangan listrik dengan menerapkan model
pembelajaran SSCS yang mengacu pada indikator kelayakan seperti kualitas,
kepraktisan dan keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan.
Penelitian menggunakan metode R&D yang dimodifikasi sehingga
dapat dilakukan menjadi empat tahap, yakni studi pendahuluan, merancang
perangkat pembelajaran, validasi dan revisi, uji coba produk dan revisi siswa
kelas XI TITL 1 SMKN 1 Sidoarjo.
Hasil kevalidan produk yang dikembangkan meliputi: (1) silabus IPL
model SSCS sebesar 3,6 dengan skor satu sampai empat memiliki kriteria sangat
layak digunakan; (2) RPP IPL model SSCS sebesar 3,7 dengan skor satu sampai
empat memiliki kriteria sangat layak digunakan; (3) LKS IPL model SSCS sebesar
3,6 dengan skor satu sampai empat memiliki kriteria sangat layak digunakan; (4)
bahan ajar siswa IPL model SSCS sebesar 3,7 dengan skor satu sampai empat
memiliki kriteria sangat layak digunakan.
Hasil kepraktisan produk yang dikembangkan ditinjau keterlaksanaan
pembelajaran IPL model SSCS memiliki rata-rata skor sebesar 3.1 antara skor
satu sampai empat dengan kriteria sangat baik. Sedangkan hasil respon guru
terhadap perangkat pembelajaran IPL model SSCS sebesar 81,25% memperoleh respon
positif dari para responden, menunjukkan bahwa produk ini diterima secara
positif.
Hasil keefektifan perangkat pembelajaran meliputi: (1) Respon siswa
terhadap pembelajaran IPL model SSCS sebesar 81,46% memperoleh respon positif
dari para responden; (2) rata-rata skor kompetensi sikap IPL sebesar 88,13 antara
75 sampai 100 sehingga nilai di atas KKM dengan kriteria baik; (3) skor kompetensi pengetahuan IPL memiliki
kriteria penilaian antara 1 sampai 100 dianalisis menggunakan uji ststistik paired sample t-test memperoleh rata-rata
pretest sebesar 67,93, sedangkan
rata-rata posttest 86,28 signifikansi 0,00 sehingga dapat disimpulkan
kompetensi pengetahuan IPL model SSCS di atas KKM dengan kriteria tuntas; (4)
skor keterampilan IPL memiliki kriteria penilaian antara 75 sampai 100
dianalisis menggunakan uji statistik one
sample t-test memperoleh rata-rata 86,90 signifikansi 0,00 sehingga dapat
disimpulkan kompetensi keterampilan IPL di atas KKM dengan kriteria tuntas; (5)
skor keterampilan berpikir kritis memiliki kriteria 75 sampai 100 menggunakan
uji statistik one sample t-test memperoleh
rata-rata 81,63 signifikansi 0,00 sehingga dapat disimpulkan kompetensi
keterampilan berpikir kritis siswa di atas KKM dengan kriteria tuntas.
Kata kunci: Perangkat Pembelajaran, SSCS, Kompetensi, Berpikir Kritis.