RASIONALITAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN PUS PENGGUNA “KB TUBEKTOMI” PADA MASYARAKAT SANTRI DI KABUPATEN JOMBANG
RATIONALITY OF DECISION MAKING USER "KB TUBEKTOMI" IN SANTRI SOCIETY IN JOMBANG DISTRICT
Pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin bertambah. Data BPS tahun 2015 menunjukkan jumlah penduduk Indonesia tahun 2015 sebanyak 238.518.000 jiwa. Pada laporan data BPS tahun 2015 diprediksi adanya peningkatan jumlah penduduk pada tahun 2020. Adanya hal tersebut pemerintah membentuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana. BKKBN mempunyai program KB yang bertujuan untuk menunda, menjarangkan, dan mengatur jarak kehamilan. Salah satu metode KB yang ada yakni KB Tubektomi. KB Tubektomi atau yang biasa disebut MOW merupakan salah satu metode KB jangka Panjang. Metode KB Tubektomi dilakukan dengan cara operasi. Berdasarkan data peserta KB aktif pada tahun 2018 di jawa timur khususnya pengguna metode KB tubektomi mencapai 287.444 pada pasangan usia subur di beberapa kota dan kabupaten. Kabupaten Jombang yang terkenal dengan sebutan kota santri berada di posisi ke-6 dengan jumlah peserta KB Tubektomi terbanyak. Tujuan penelitian ini yakni untuk mengidentifikasi sumber-sumber informasi, perspektif, faktor, proses, dan rasionalitas pengambilan keputusan pasangan usia subur penggunaan KB Tubektomi pada masyarakat santri di Kabupaten Jombang. Peneliti menggunakan teori tindakan rasionalitas Max Weber untuk dijadikan pisau analisis dalam penelitian ini. Pendekatan yang digunakan ialah grounded theory. Pendekatan grounded theory terdapat tiga tahap yakni open coding, axial coding, dan selective coding. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya empat tipe tindakan rasionalitas Max Weber ketika pengambilan keputusan penggunaan KB Tubektomi pada pasangan usia subur yang berasal dari masyarakat santri di Kabupaten Jombang.
Kata Kunci: KB Tubektomi, Masyarakat Santri, Pasangan Usia Subur
Rasionalitas Pengambilan Keputusan
Indonesia's population growth from year to year is increasing. BPS data for 2015 shows that the total population of Indonesia in 2015 was 238,518,000. In the 2015 BPS data report, it is predicted that there will be an increase in the population in 2020. The government established the Population and Family Planning Agency. The BKKBN has a family planning program that aims to delay, spacing, and regulate pregnancy spacing. One of the existing family planning methods is tubectomy. Tubectomy or what is commonly called MOW is one of the long-term family planning methods. Tubectomy KB method is performed by surgery. Based on data on active family planning participants in 2018 in East Java, especially users of the tubectomy family planning method reached 287,444 in fertile age couples in several cities and districts. Jombang Regency which is known as the city of santri is in 6th position with the highest number of tubectomy family planning participants. The purpose of this study is to identify the sources of information, perspectives, factors, processes, and rationality of decision making for reproductive age couples using tubectomy family planning in the santri community in Jombang Regency. Researchers used Max Weber's rationality action theory to be used as a knife of analysis in this study. The approach used is grounded theory. The grounded theory approach consists of three stages, namely open coding, axial coding, and selective coding. The results of this study indicate that there are four types of Max Weber's rationality actions when making decisions on using tubectomy family planning for reproductive age couples who come from the santri community in Jombang Regency.
Keywords: Tubectomy Family Planning, Santri Society, Fertile Age Couples
The Rationality of Decision Making