Motif Pring Sedapur merupakan motif batik khas daerah kabupaten Magetan. Motif batik Pring Sedapur telah menjadi icon bahkan digunakan sebagai seragam diberbagai instansi di kabupaten Magetan hingga sebagian besar masyarakat menganggapnya sebagai batik seragam dan enggan untuk memakainya diberbagai acara lain. Sebagai motif khas kabupaten Magetan Seharusnya semua kalangan masyarakat kabupaten Magetan bangga untuk mengenakannya dan diharapkan eksistensi motif batik Magetan ini dapat bertahan sepanjang masa. Maka dari itu penulis memiliki motivasi untuk mengembangkan motif Pring Sedapur dengan pola dan tambahan motif baru.
Penelitian ini dilakukan di KUBE Mukti Lestari di desa Sidomukti, Plaosan, Magetan. Rumusan masalah meliputi: 1) Bagaimana perwujudan motif Pring Sedapur di KUBE Mukti Lestari?; 2) Bagaimana proses pengembangan motif Pring Sedapur di KUBE Mukti Lestari?; 3) Bagaimana hasil pengembangan motif Pring Sedapur di KUBE Mukti Lestari? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk, proses pengembangan serta hasil pengembangan motif Pring Sedapur.
Metode yang digunakan penulis adalah metode Research and Develpment (RnD) . Tahapan yang ditempuh penulis dalam proses penelitian dan pengembangan desain adalah melakukan observasi terhadap motif Pring Sedapur , pembuatan desain, revisi desain dan penyesuaian dengan karakter motif yang dikembangkan, validasi desain, dan proses perwujudan desain.
Desain awal yang disiapkan berjumlah 12 buah kemudian dipilih empat buah desain untuk diwujudkan dalam bentuk batik. Peneliti mewujudkan empat desain dengan judul Jejeran Pring, Pring ing Galengan, Pring Jalak, dan Pring Gentong. Bahan yang digunakan adalah kain primisima, malam, dan pewarna remasol. Perwujudan desain menggunakan teknik tradisional yaitu batik tulis dan teknik pewarnaan colet yang kemudian warna dikunci dengan waterglass.
Hasil perwujudan desain terpilih ada perbedaan antara hasil dan desain. Pada hasil perwujudan Jejeran Pring adanya perbedaan warna yang lebih pudar dari pada warna pada desain. Pada desain motif Pring Jalak isen daun pada backgroung terlalu besar dan bulat, warnanya juga terlalu kuno sehingga harus diganti dengan perwujudan yang sudah dianggap sesuai. Sementara untuk motif Pring ing Galengan dan Pring Gentong sudah cukup sesuai hanya ada sedikit bagian yang kurang sesuai, namun tidak menimbulkan dampak. Meskipun ada beberapa catatan validator telah menyatakan bahwa hasil perwujudan sudah baik dan layak diaplikasikan.
Kata Kunci : Pring Sedapur, Batik, Pengembangan
Pring Sedapur is the typical batik design of Magetan regency. It is become the icon and it is even used for the uniform of various institutes in Magetan which makes the citizen regard it as the uniform batik and unwilling to wear it in another occasion. Whereas, as the typical design of Magetan regency, all the circles of Magetan citizen should be proud to wear it and this design is hoped to be existed all the times. Thus, the writer innovated to develop Pring Sedapur design with the new pattern and additional design.
This research was conducted in Mukti Lestari venture group of Sidomukti village, Plaosan, Magetan. The research questions was: 1) How is the form of Pring Sedapur design in Mukti Lestari venture group?; 2) How is the development process of Pring Sedapur design in Mukti Lestari venture group?; 3) How is the development result of Pring Sedapur design in Mukti Lestari venture group? The aim of this research was to know the design, development process and development result of Pring Sedapur design.
The method used by the researcher was research and development method (R n D). The stages that were taken by the researcher in research and development process were conducting the observation to the Pring Sedapur design, making the design, revising and adjusting the design with the character that would be developed, validating design, and design realizing process.
The initial designs that were prepared were 12 and 4 of them were chosen to be implemented in the form of batik. The researcher created four designs entitled, Jejeran Pring, Pring ing Galengan, Pring Jalak, and Pring Gentong. The materials that were used were primisima fabric, clay, and remasol dye. The process of the design creation used traditional techniques which were written batik and smear dye technique which the color then being locked by water glass.
In the result of chosen design realization, there were several contrasts between the result and design. There was the color contrast in the realization of Jejeran Pring design which was paler than the design itself. The leaf isen in the background of Pring Jalak design was too big and circle and the color was also old-fashioned, thus it was needed to be changed with the realization which considered to be proper enough. While the Pring ing Galengan and Pring Gentong designs were appropriate enough, there were only a few inappropriate parts, however it were not causing the big impact. Although there were several notes from validator, they had been declared that the realization result were good enough and proper to be applied.
Keywords: Pring Sedapur, Batik, Development