ABSTRAK
Agrikaltarini, Niken Dwiretno Galuh. 2019. Instagram dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa. Tesis. Program Studi Bahasa dan Sastra, Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Susanto, M.Pd., and (II) Ahmad Munir Ph.D.
Keywords: Instagram, keterampilan berpikir tingkat tinggi, tulisan pendek.
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi bagaimana para siswa mengaplikasikan keterampilan berpikir tingkat tinggi melalui tulisan pendek dan komentar umpan balik yang mereka unggah di Instagram dan bagaimana setiap level dari keterampilan tingkat tinggi di dalam tulisan pendek dan komentar umpan balik mereka dijelaskan. Terdapat tiga pertanyaan penelitian di dalam penelitian ini yang meliputi: Seperti apa keterampilan menganalisa para siswa yang ditemukan dalam komentar umpan balik mereka? Seperti apa keterampilan menilai para siswa yang ditemukan dalam komentar umpan balik mereka? Seperti apakah tulisan pendek para siswa dilihat dari keterampilan mencipta mereka?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian ini adalah tiga orang siswa sekolah menengah kejuruan kelas X di salah satu kelas program Akomodasi Perhotelan (APH) yang berlokasi di salah satu kabupaten di propinsi Jawa Timur. Para siswa tersebut diklasifikasikan berdasarkan kemampuan Bahasa Inggris mereka yang terdiri dari siswa dengan kemampuan tinggi, siswa dengan kemampuan menengah, dan siswa dengan kemampuan rendah. Peneliti melakukan observasi elektronik berdasarkan rekam jejak komunikasi online dalam bentuk tulisan pendek siswa yang mereka unggah di Instagram dan komentar umpan balik dari teman yang diunggah di fitur komentar pada caption tulisan pendek para siswa. Data didalam penelitian ini berupa ekspresi tertulis (kalimat-kalimat) yang ditemukan dan digunakan oleh para siswa di dalam tulisan pendek dan komentar umpan balik dari teman yang diunggah di Instagram. Untuk menguatkan dan meyakinkan analisa data, peneliti melakukan wawancara pada guru dan para siswa. Lebih jauh lagi, wawancara dengan para siswa dilakukan melalui fitur pesan langsung (DM) di Instagram dan tatap muka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tiga siswa yang berpartisipasi didalam penelitian ini hanya dua orang (S10 yang merupakan siswa dengan kemampuan menengah dan S11 yang merupakan siswa dengan kemampuan tinggi) yang melakukan kegiatan menganalisa dan menilai. S12 sebaliknya, memilih untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan tersebut. Akan tetapi, semua siswa melakukan semua kegiatan mencipta yang ditugaskan untuk mereka.
Lebih jauh lagi, berdasarkan dimensi pengetahuan dari Bloom’s taksonomi yang sudah direvisi, kegiatan para siswa dalam menganalisa tulisan pendek teman-teman mereka dan menulis cerita pendek yang diunggah di Instagram termasuk dalam pengetahuan faktual dan konseptual. Sebagai tambahan, kegiatan menulis cerita pendek juga termasuk dalam pengetahuan metakognisi. Lebih jauh lagi, kegiatan para siswa dalam mengevaluasi tulisan pendek teman-teman mereka termasuk dalam pengetahuan metakognisi. Sementara itu, berdasarkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam hal transfer yang dibuat oleh Brookhart, keterampilan berpikir tingkat tinggi menganalisa, menilai, dan mencipta tulisan pendek yang diunggah di Instagram berada pada level keempat dari taksonomi pembelajaran transfer yang disebut dengan transfer dekat. Level 4, 5, dan 6 dalam pembelajaran transfer dianggap sebagai pembelajaran transfer yang nyata dan berarti. Oleh karena itu, kegiatan keterampilan berpikir tingkat tinggi di dalam penelitian ini memenuhi kriteria sebagai pembelajaran transfer yang nyata dan berarti. Sebagai tambahan, kegiatan mencipta di dalam penelitian ini juga berada pada level ketiga dari taksonomi yang disebut dengan transfer aplikasi.
Selanjutnya, berdasarkan keterampilan berpikir kritis dan menyelesaikan masalah yang dibuat oleh Brookhart, para siswa hanya dapat memenuhi beberapa kriteria keterampilan berpikir kritis ketika mereka menganalisa, menilai, dan mencipta tulisan pendek. Begitu pun halnya dengan keterampilan menyelesaikan masalah dimana para siswa hanya dapat memenuhi beberapa kriteria ketika mereka menganalisa tulisan pendek teman-teman mereka. Para siswa bahkan tidak dapat memenuhi satupun kriteria ketika mereka mengevaluasi tulisan pendek teman-teman mereka. Akan tetapi dua orang siswa dapat memenuhi semua kriteria ketika mereka mencipta cerita pendek. Lebih jauh lagi, S10 memiliki keterampilan berpikir kritis dan menyelesaikan masalah yang lebih baik daripada S11 ketika dia menganalisa tulisan pendek teman-teman mereka. Sementara itu keduanya memiliki keterampilan berpikir kritis yang sama ketika mereka menilai tulisan pendek teman-temannya. Begitupun halnya dengan keterampilan memecahkan masalah ketika mereka mencipta tulisan pendek mereka. Akhirnya, ketiga siswa memiliki keterampilan berpikir kritis yang sama ketika mereka mencipta tulisan pendek mereka
Dapat disimpulkan bahwa pengaplikasian keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam hal menganalisa, menilai, dan mencipta tulisan pendek yang diunggah di instagram dapat dijelaskan dan dideskripsikan secara mendalam. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penggunaan instagram sebagai alat mengajar dalam pembelajaran Bahasa Inggris dapat direkomendasikan kepada para guru sebagai upaya untuk memotivasi para siswa menggunakan keterampilan berpikir tingkat tinggi mereka berdasarkan ketertarikan mereka akan media sosial. Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai rujukan bagi para peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian tentang instagram dan keterampilan berpikir tingkat tinggi para siswa dalam subyek, kesempatan, dan area pengajaran yang berbeda.
ABSTRACT
Agrikaltarini, Niken Dwiretno Galuh. 2019. Instagram and Students’ Higher Order Thinking Skills. Thesis. Language and Literature Study Program, Postgraduate Program of State University of Surabaya. Supervisors: (I) Prof. Dr. Susanto, M.Pd., and (II) Ahmad Munir Ph.D.
Keywords: Instagram, higher order thinking skills, composition.
This study aims to investigate how students apply their higher order thinking skills (HOT skills) through their compositions and feedback comments posted in Instagram and how each level of HOT skills in their compositions is described. There are three research questions in this study which include: what is the students’ analyzing skill found in their feedback comments like? What is the students’ evaluating skill found in their feedback comments like? What is students’ composition like as seen from their creating skill.
This study uses qualitative approach. The subjects of this study were three students of tenth grade in one class of Akomodasi Perhotelan (APH) program in one of vocational high schools in a town that is located in East Java province. They were classified based on their English proficiency that covered high achiever, middle achiever, and low achiever. The researcher did an electronic observation by relying on historical records of online communication in the form of students’ compositions posted in Instagram and peer feedback comments posted in comment feature of students’ composition captions. The data were in the form of written expressions (sentences) found and used by the students in their compositions and in their feedback comments posted in Instagram. To strenghten and ensure the data analysis, the researcher interviewed the class teacher and the students. Moreover, the interview with the students was done through direct message (DM) feature in instagram and face to face interview.
The results show that from three students participated in this study only two students (S10 as middle achiever and S11 as higher achiever) did the analyzing and evaluating activities. S12 (low achiever) on the other hand, preferred not to the activities. However, all students did all creating skill activities assigned to them. Furthermore, based on knowledge dimension of the revised Bloom’s taxonomy, students’ activities of analyzing their peers’ compositions and composing narrative compositions posted in Instagram belonged to factual and conceptual knowledge. In addition, the activity of composing narrative compositions also belonged to metacognitive knowledge. Moreover, students’ activity of evaluating their peers’ compositions belonged to metacognitive knowledge. Meanwhile, based on Brookhart’s HOT skill of transfer, all HOT skills of analyzing, evaluating, and creating compositions posted in Instagram were in the fourth level of the taxonomy of transfer learning which is near transfer. Level 4,5, and 6 are considered real and meaningful transfer learning. Thus, the HOT skills activities in this study met the criterion. To add, the creating activity in this study was also in the third level of the taxonomy which is application transfer.
Next, based on Brookhart’s HOT skills of critical thinking and problem solving, students could only fulfill some criteria of critical thinking when they analyzed, evaluated, and created compositions. Likewise, in problem solving skill the students could only fulfill some criteria when they analyzed their peers’ composition. The students even did not fulfill any criteria when they evaluated their peers’ compositions. However, two students could fulfill all criteria when they created their narrative compositions. Furthermore, S10 had better skill of critical thinking and problem solving than S11 when she analyzed her peers’ composition. Meanwhile both S10 and S11 had the same critical thinking skill when they evaluated their peers’ composition. Likewise, both of them also had the same capability of problem solving skill when they created their narrative compositions. Finally, S10, S11, and S12 had the same capability in thinking critically when they created their narative compositions.
In short, the application of HOT skills of analyzing, evaluating, and creating in students’ compositions and feedback comments posted in Instagram is able to justify elaborately. Based on the results study, it is recommended for teachers to use Instagram as a learning tool in teaching English skills in order to encourage students using their HOT skills based on their interest in social media. This study can also be reference for future researcher to conduct a study about Instagram and students’ HOT skills in different subjects, occasion, and area of teaching.