Penilaian adalah sebuah bagian penting dalam belajar dan mengajar karena penilaian meningkatkan proses pencapaian kemajuan belajar siswa. Pada masa kini, penilaian alternatif atau autentik telah menggantikan jenis tes pilihan ganda dan lainnya. Di dalam kurikulum 2013, penilaian autentik adalah sebuah penilaian yang penting untuk hasil belajar siswa pada aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Bagaimanapun, beberapa guru masih kurang pemahaman tentang penerapkan penilaian autentik sehingga mereka menghadapi beberapa masalah selama penerapannya. Hanya ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa penelitian autentik telah diterapkan guru dalam menilai kemampuan berbicara siswa dengan menerapkan beberapa aktivitas berbicara yang khusus seperti wawancara lisan, bermain peran, dan laporan lisan secara rinci. Oleh karena itu, diperlukan sebuah penelitian untuk mendeskripsikan secara rinci penerapan penilaian autentik praktik berbicara untuk menganalisis wawancara lisan, bermain peran, dan laporan lisan yang diterapkan guru dalam menilai kemampuan berbicara siswa.
Berdasarkan tujuan dari penelitian di atas, sebuah penelitian kualitatif telah dilakukan. Seorang guru bahasa Inggris yang mengajar kelas sepuluh Sekolah Menengah Atas menjadi subyek dari penelitian ini. Pengamatan adalah teknik untuk mengumpulkan data penelitian ini. Itu semua dianalisis menggunakan data kondensasi, data tampilan, dan data pembuktian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru telah menerapkan penilaian autentik praktik berbicara melalui wawancara, bermain peran, dan laporan lisan untuk menilai kemampuan berbicara siswa tetapi belum sempurna. Guru melakukan wawancara secara individu dan berpasangan, bermain peran secara berpasangan, dan laporan lisan secara individu. Wawancara tidak membutuhkan persiapan sementara bermain peran dan laporan lisan membutuhkan persiapan pada siswa. Untuk menilai kemampuan berbicara siswa melalui wawancara lisan, bermain peran, dan laporan lisan, guru menggunakan rubrik penilaian yang sama.
Kesimpulannya, dalam menerapkan penilaian autentik praktik berbicara melalui wawancara, bermain peran, laporan lisan, guru menghadapi beberapa masalah seperti waktu yang banyak, ketakutan, kesalahan siswa pada susunan kalimat, pilihan kata, dan pengucapan, kelupaan ketika menampilkan percakapan di depan kelas, kesan guru ketika menilai kemampuan berbicara siswa, dan juga kelas yang besar. Bagaimanapun, penerapan ketiga aktivitas dalam menilai kemampuan berbicara siswa dapat mendorong siswa untuk selalu mempraktikkan berbicara bahasa Inggris di dalam kelas. Siswa juga memperoleh kelancaran dan percaya diri setelah mempraktikkan berbicara bahasa Inggris.
Assessment is an essential part of teaching and learning since it enhances the process of students’ learning progress achievement. Nowadays, alternative or authentic assessment has replaced the multiple-choice and other standardized test type. In 2013 Curriculum, authentic assessment is an important measurement to the students’ learning outcomes in the aspect of attitude, skill, and knowledge. However, some teachers still had less understanding about the use of authentic assessment so they encountered some problems during its implementation. There were only a few studies showed that authentic assessment was implemented by the teacher in assessing students’ speaking skill employing specific speaking activities like oral interview, role play, and oral report in details. Therefore, it is needed a research to describe in details the process of authentic speaking performance assessment in order to analyze oral interview, role play, and oral report implemented by the teacher in assessing students’ speaking skill.
Regarding the objectives of the research above, a qualitative research was conducted. An English teacher who taught tenth grade of a senior high school was the participant of this research. Observation was technique to collect the data of this research. Those were analyzed using data condensation, data display, and data verification.
Results showed that the teacher has implemented authentic speaking performance assessment through oral interview, role play, and oral report in order to assess students’ speaking skill. However, it has not been employed properly. The teacher conducted the oral interview with individual and pairs, role play with pairs and oral report with individual. The oral interview required no preparation while the role play and oral report required preparation on the part of students. To assess students’ speaking skill through oral interview, role play, and oral report, the teacher used the same scoring rubric.
In conclusion, in implementing authentic speaking performance assessment through oral interview, role play, and oral report, the teacher encountered some problems such as time consuming, nervous, students’ mistakes in grammar, choice of words, and pronunciation, forgetfulness when performing the dialogue in front of the class, teacher’s impression when assessing students’ speaking skill, and also big class. However, implementing those three activities in assessing students’ speaking skill could encourage students to always practice English speaking in classroom. Students also got fluency and confidence after practicing English speaking.