BENTUK ARANSEMEN LAGU SEBLANG SUBUH KARYA BUDI SUSANTO YOHANES UNTUK PADUAN SUARA
FORM OF ARRANGEMENT FOR THE SONG SEBLANG SUBUH BY BUDI SUSANTO YOHANES FOR VOICE
Bentuk aransemen lagu Seblang Subuh karya Budi Susanto Yohanes ini berformat untuk paduan suara. Dalam mengaransemen lagu folklore atau lagu rakyat yang berformat khusus pada paduan suara sudah banyak dijumpai dikalangan tim paduan suara di Indonesia. Paduan suara Gita Pramawisesa menjadi salah satu tim yang berhasil membawakan lagu aransemen Budi Susanto Yohanes dengan judul lagu Seblang Subuh. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bentuk aransemen lagu seblang subuh karya Budi Susanto Yohanes untuk paduan suara dan struktur aransemen lagu Seblang Subuh yang menjadi ikon dalam diri Budi Susanto Yohanes setiap mengaransemen lagu folklore atau lagu rakyat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Dimana kualitatif bersifat deskriptif. Sumber data pada penelitian yang didapat dari sumber data primer dan sekunder dari narasumber utama dan narasumber pendukung. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, partitur dan video. Terdapat validitas data yang menjadi keutamaan dalam mendapatkan data yang akurat didalamnya terdapat tringagulasi sumber agar mendapatkan kredibilitas data dalam wawancara dari narasumber. Penelitian ini membahas tentang bentuk aransemen lagu Seblang Subuh karya Budi Susanto Yohanes untuk paduan suara, salah satu tim paduan suara yang menjadi objek yaitu Gita Pramawisesa. Pada pembahasan yaitu bentuk lagu menggunakan teori Karl-Edmund (1996:5) menyatakan bahwa bentuk dapat dilihat secara pra.ktis sebagai “wadah” yang “diisi” oleh seorang kom.ponis dan diolah sedemikian rupa hingga men.jadi musik yang hidup. sedangkan pada aransemen menggunakan teori Genichi yang didalamnya terdapat ornamen aransemen fill in dan filler disini yang diteliti hanya fill in. dalam bentuk lagu terdapat struktur lagu meliputi pada teori Kawakami (1975:260) terdapat elemen yang membentuk struktur aransemen yaitu introduksi, chorus (inti lagu), interlude, variasi, coda dan vamp peneliti tulis untuk memenuhi pembahasan didalam skripsi. Kemudian membahas sesuai hasil wawancara bersama Budi Susanto Yohanes yaitu memunculkan ciri khas Banyuwangi yang diambil dari rekaman pada sebuah laba untuk bagian awal lagu Seblang Subuh yang dinyanyikan dengan suara sinden. Imitasi gamelan yang diwujudkan dengan suara vokal masing-masing pada paduan suara
This arrangement of the song Seblang Subuh by Budi Susanto Yohanes is in a format for choir. Arranging folklore songs or folk songs with a special format for choirs has often been found among choir teams in Indonesia. The Gita Pramawisesa choir was one of the teams that succeeded in performing the song arranged by Budi Susanto Yohanes with the song title Seblang Subuh. The aim of this research is to find out the form of arrangement of the song Seblang Subuh by Budi Susanto Yohanes for choir and the structure of the arrangement of the song Seblang Subuh which has become an icon for Budi Susanto Yohanes every time he arranges a folklore or folk song. This study used qualitative research methods. Where qualitative is descriptive. The data sources in the research were obtained from primary and secondary data sources from main sources and supporting sources. Data collection techniques include observation, interviews, documentation, sheet music and video. There is data validity which is a priority in obtaining accurate data in which there is triangulation of sources in order to obtain credibility of data in interviews from sources. This research discusses the form of arrangement of the song Seblang Subuh by Budi Susanto Yohanes for choir, one of the choir teams being the object is Gita Pramawisesa. In the discussion, song form uses the theory of KarlEdmund (1996: 5) which states that form can be seen practically as a "container" that is "filled" by a composer and processed in such a way that it becomes living music. Meanwhile, the arrangement uses the Genichi theory in which there are fill-in arrangement ornaments and the only fillers studied here are fill-ins. In song form, there is a song structure including Kawakami's theory (1975:260), there are elements that form the arrangement structure, namely introduction, chorus (core of the song), interlude, variations, coda and vamp. The researcher wrote it to fulfill the discussion in the thesis. Then discuss according to the results of the interview with Budi Susanto Yohanes, namely bringing out the characteristics of Banyuwangi taken from a recording in a profit for the first part of the song Seblang Subuh which is sung in a sinden voice. Imitation of gamelan which is realized with the respective vocal sounds in the choir