Penggunaan Bahasa Slang dalam Akun Twitter @JeromePolin
Slang Use in Twitter Account @JeromePolin
ABSTRAK
PENGGUNAAN BAHASA SLANG DALAM AKUN TWITTER @JEROMEPOLIN
Nama : Wulandari
NIM : 16020074070
Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas : Bahasa dan Seni
Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing : Andik Yuliyanto, S.S., M.Si.
Tahun : 2020
Kata kunci: bahasa slang, media sosial, dan twitter.
Bahasa digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lain. Bahasa lisan atau tulis mengalami perkembangan begitu cepat karena adanya perkembangan teknologi yang membuat manusia beradaptasi dengan dunia maya. Bahasa slang digunakan masyarakat khususnya kaum remaja untuk berkomunikasi dengan sesamanya agar orang lain tidak mengetahuinya. Namun semakin berkembangnya zaman, bahasa slang tentu mengalami pembaruan dan penghapusan. Teknologi memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia karena memudahkan manusia dalam banyak hal.
Teknologi mempermudah kehidupan manusia dalam berkomunikasi melalui media sosial, salah satunya yakni twitter. Twitter mampu bertahan dan eksis di tengah perkembangan media sosial yang semakin maju. Twitter memiliki batas maksimal 140 karakter untuk sekali cuitan atau tweet, alasan inilah yang menyebabkan berkembangnya bahasa slang di dalam twitter. Pengguna twitter dituntut untuk mengolah bahasa yang akan dituliskannya secara singkat, padat, dan mudah dipahami pengguna lain.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan pemakaian bahasa slang dalam akun twitter @JeromePolin; dan (2) mendeskripsikan perubahan makna bahasa slang dalam akun twitter @JeromePolin. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data berupa tulisan yang berupa kosakata bahasa slang yang berasal dari tweet dan mention dari akun twitter @JeromePolin.
Penelitian ini menggunakan metode simak, teknik simak bebas libat cakap, dan catat untuk memudahkan memeroleh data dari setiap tweet dan mention dalam akun twitter @JeromePolin yang mengandung bahasa slang di dalamnya. Penelitian ini menggunakan metode padan pragmatis yang memiliki alat penentu mitra wicara. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu (PUP), alat penentunya adalah mitra wicara dengan metode pragmatis yang membutuhkan pemahaman psikologi, fonetik auditif, dan pragmatik. Teknik lanjut yang digunakan yakni teknik hubung banding menyamakan hal pokok (HBSP).
Hasil penelitian ini yakni ditemukan pemakaian bahasa slang berupa kosakata bebas, berulang, akronim, singkatan, dan bentuk yang diplesetkan. Sedangkan perubahan makna dalam penggunaan bahasa slang yakni berupa generalisasi, spesialisasi, dan peyorasi. Kosakata bahasa slang yang ditemukan tidak semuanya mengalami perubahan makna karena beberapa kosakata muncul sebagai kosakata baru yang memiliki makna baru. Sedangkan kosakata yang mengalami perubahan makna adalah kosakata yang sudah ada namun berganti menjadi makna baru.
Human language is used to communicate with other humans. Spoken or written language progresses rapidly because of technological developments that have made humans adapt to the virtual world. Slang is used by people especially in youth to communicate with one another so that others will not know about it. But as time went on, slang became a subject of renewal and liberation. Technology plays an important part in human life because it makes it easier for humans in many ways.
Technology has facilitated human life's communication through social media, among other things, twitter. Twitter survived and exists amid growing social media. Twitter has a maximum of 140 characters for one tweet or tweet, this is the reason it's developed in slang language on twitter. Twitter users were required to write a language that would be short, concise, and understandable to other users.
The purpose of this study is to: (1) describe slang language in twitter account @jeromepolin; And (2) describe the slang change in twitter account @jeromepolin. This type of research is qualitative descriptive research. Data in which a slang vocabulary is from tweets and tweets from @jeromepolin's twitter account.
The study uses pragmatic padding methods that have the means to determine speech partners. The data analysis technique used is the deciding elective (PUP) pillory technique, its opposing tool is a pragmatic speech partner that requires psychological comprehension, phonetic auditif, and pragmatic. The advanced technique used is dash-appeal techniques equating the subject (HBSP).
The study found that slang - language USES of free, repetitive vocabulary, acronyms, abbreviations, and forms were applied. As for the change in meaning in slang usage of generalization, specialization, and pejoration. The slang vocabulary found did not all change in meaning because some came as new ones that had a new meaning. Whereas the vocabulary that experienced a change of meaning was the existing one that gave way to a new one.