Environmental Sustainability Based On Ecological Citizenship in Sumberjo Village Widang District Tuban Regency
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kelestarian lingkungan hutan di desa Sumberjo Kecamatan Widang Kabupaten Tuban. Penelitian ini menggunakan teori behavior-setting (setting perilaku) yang dipelopori oleh Robert Barker dan Alan Wicker. Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Teknik dalam penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling, adapun informan dalam penelitian ini adalah : Ketua LMDH atau Perhutani di desa Sumberjo, Kepala desa Sumberjo, perangkat desa Sumberjo dan warga desa Sumberjo. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini pemerintah desa bersama Perum Perhutani telah berupaya mengatasi permasalahan alam yang terjadi di desa Sumberjo dengan melalui beberapa program seperti bantuan bibit pohon oleh Perum Perhutani, sistem tebang tanam daerah pembukaan lahan hutan, penanaman pohon di tepi jalan, bersih-bersih lingkungan, sosialisasi kebersihan lingkungan, Perdes (Peraturan Desa) tentang pembuatan sumur bur, pembuatan Green House, edukasi penanaman pohon pada anak, dan pembuatan pompa air bersih. Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah desa bersama Perhutani dalam mengatasi permasalahan alam serta menciptakan warga negara yang sadar lingkungan atau disebut dengan ecological citizenship di desa Sumberjo belum berjalan. Hal tersebut disebabkan karena pemahaman masyarakat terkait kelestarian lingkungan masih kurang dan didukung kurangnya ketegasan dari pemerintah desa dan Perum Perhutani dalam menerapkan sanksi yang tegas bagi warga yang tidak mengikuti program-program ataupun kegiatan yang diselengarakan oleh pihak terkait dalam menjaga dan melestarikan lingkungan, sehingga permasalahan alam dan bencana alam yang disebabkan oleh perilaku manusia masih terjadi. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kewarganegaraan ecological citizenship di desa Sumberjo belum berjalan.
Kata Kunci: kelestarian lingkungan hutan, ecological citizenship
This study aims to describe the sustainability of the forest environment in Sumberjo Village, Widang District, Tuban Regency. This research uses behavior-setting theory, which was pioneered by Robert Barker and Alan Wicker. Judging from the type of data, this research approach uses a qualitative approach with a case study research design. The technique in determining the informants used purposive sampling technique, while the informants in this study were: Head of LMDH or Perhutani in Sumberjo village, Sumberjo village head, Sumberjo village officials and Sumberjo village residents. Data collection techniques through observation, in-depth interviews and documentation. The results of this study the village government together with Perum Perhutani have attempted to overcome natural problems that occur in Sumberjo village through several programs such as tree seed assistance by Perum Perhutani, cutting and planting systems for forest clearing areas, planting trees on the side of the road, cleaning the environment, socialization environmental cleanliness, Village Regulations (Village Regulations) on making boreholes, making Green Houses, educating children about tree planting, and making clean water pumps. The efforts that have been made by the village government together with Perhutani in overcoming natural problems and creating environmentally conscious citizens or what is known as ecological citizenship in Sumberjo village have not worked. This is because public understanding regarding environmental sustainability is still lacking and is supported by a lack of firmness from the village government and Perum Perhutani in applying strict sanctions for residents who do not participate in programs or activities organized by related parties in protecting and preserving the environment, resulting in natural problems. and natural disasters caused by human behavior still occur. From this, it can be concluded that ecological citizenship in Sumberjo village has not yet been implemented.
Keywords: forest environmental sustainability, ecological citizenship