HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DAN PERILAKU PENOLAKAN SEKOLAH (SCHOOL REFUSAL) DENGAN TINGKAT KECEMASAN SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TAPEN

Relationship Self-trusht and school refusal with the level of social anxiety of VIII class in SMP Negeri 1 Tapen             

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepercayaan diri dengan kecemasan sosial siswa sekolah menengah pertama, mengetahui hubungan perilaku penolakan sekolah (school refusal) dan kecemasan sosial yang dialami oleh siswa sekolah menengah pertama, dan untuk mengethaui hubungan antara kepercayaan diri dan perilaku penolakan sekolah (school refusal) dengan perilaku kecemasan sosial siswa sekolah menengah pertama. Metode yang digunakan oleh peneiliti adalah metode penelitian kuantitatif dengan jenis rancangan regresi jamak (multiple regression) dengan memanfaatkan teknik analisis korelasi product moment. Penelitian dilakukan di SMPN 1 Tapen dengan jumlah subyek penelitian 120 siswa dari empat kelas VIII. Dari hasil penghitungan diketahui nilai r tabel Product Moment Pearson (r_t) yang digunakan sebesar 0,1576, dimana nilai r tabel (r_t) digunakan sebagai pembanding dalam menentukan uji validitas dan reliabilitas data yang telah dikumpulkan. Hasil penghitungan nilai mean dan standart deviation (SD) masing-masing variabel setelah dilakukan penyebaran isntrumen menunjukkan terdapat 23 (19%) siswa SMPN 1 Tapen yang tergolong dalam kategori penolakan sekolah (school refusal) tinggi, sebanyak 80 siswa (67%) tergolong kategori sedang, dan 17 siswa (14%) dengan kategori rendah. Sedangkan untuk variabel kepercayaan diri diketahui 26 siswa (22%) yang tergolong memiliki kepercayaan diri tinggi, 71 siswa (59%) memiliki kepercayaan diri sedang, dan 23 siswa (19%) memiliki kepercayaan diri rendah. Dan 26 siswa (22%) tergolong mengalami kecemasan sosial tinggi, 73 siswa (61%) termasuk memiliki kecemasan sosial sedang, dan 21 siswa (18%) termasuk memiliki kecemasan sosial rendah. Kemudian hasil penghitungan nilai signifikansi uji hipotesis 1 (H₁) sebesar  0, 943 > 0,05 (taraf signifikansi) , sehingga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kepercayaan diri dengan kecemasan sosial siswa SMPN 1 Tapen dengan tingkat hubungan sangat rendah. Kemudian  penghitungan uji hipotesis 2 (H₂) diperoleh nilai signifikansi 0,316 yang lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan tidak terdapat hubungan antara penolakan sekolah (school refusal) dengan kecemasan sosial siswa SMPN 1 Tapen dengan tingkat hubungan sangat rendah. Dengan menggunakan analisis korelasi berganda diperoleh nilai signifikansi F Change sebesar 0,671 yang lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 , artinya tidak terdapat hubungan antara variabel kepercayaan diri (X₁) dan variabel penolakan sekolah (X₂) dengan variabel  kecemasan sosial (Y).

Kata Kunci: kecemasan, penolakan sekolah, percaya diri, siswa.

This study aims to determine the relationship between self-confidence and social anxiety of junior high school students, to determine the relationship between school refusal behavior and social anxiety experienced by junior high school students, and to determine the relationship between self-confidence and school refusal behavior ( school refusal) with the social anxiety behavior of junior high school students. The method used by the researcher is a quantitative research method with multiple regression design using product moment correlation analysis techniques. The research was conducted at SMPN 1 Tapen with 120 students from four class VIII subjects. From the calculation results, it is known that the value of r table Pearson Product Moment (rt) used is 0.1576, where the value of r table (rt) is used as a comparison in determining the validity and reliability of the data collected. The results of calculating the mean and standard deviation (SD) of each variable after the distribution of the instruments showed that there were 23 (19%) students of SMPN 1 Tapen who were in the high school refusal category, as many as 80 students (67%) were categorized as high school refusal. moderate, and 17 students (14%) with low category. As for the self-confidence variable, it was found that 26 students (22%) were classified as having high self-confidence, 71 students (59%) had moderate self-confidence, and 23 students (19%) had low self-confidence. And 26 students (22%) were classified as having high social anxiety, 73 students (61%) had moderate social anxiety, and 21 students (18%) had low social anxiety. Then the results of the calculation of the significance value of the hypothesis test 1 (H1) are 0, 943> 0.05 (significance level), so that it shows that there is no relationship between self-confidence and social anxiety of students of SMPN 1 Tapen with very low levels of relationship. Then the calculation of hypothesis test 2 (H2) obtained a significance value of 0.316 which is greater than 0.05, which indicates that there is no relationship between school refusal and social anxiety of students of SMPN 1 Tapen with a very low level of relationship. By using multiple correlation analysis, the F Change significance value is obtained at 0.671 which is greater than the 0.05 significance level, meaning that there is no relationship between the self-confidence variable (X1) and the school refusal variable (X2) with the social anxiety variable (Y).

Keywords:  anxiety, school refusal, self-confidence,students