Kegiatan berbicara memiliki beragam bentuk, salah satunya ialah presentasi, yang merupakan kegiatan berbicara di depan umum, dengan tujuan untuk menyampaikan informasi, argumen, atau gagasan. Suatu presentasi, tidak terlepas dari bermacam hambatan, salah satunya ialah kecemasan berbicara, yakni suatu kondisi tidak nyaman yang dialami seseorang ketika melakukan kegiatan berbicara di depan umum. Kecemasan berbicara juga dialami oleh siswa kelas XI-Bahasa SMA Negeri 1 Grati Pasuruan ketika kegiatan presentasi berlangsung. Bentuk kecemasan berbicara tersebut diulas berdasarkan kajian ilmu psikolinguistik, yang mengulas dari segi linguistik dan nonlinguistik, untuk menemukan gejala-gejala yang muncul akibat kecemasan berbicara.
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah, yakni (1) bentuk kecemasan berbicara dan (2) faktor yang memengaruhi kecemasan berbicara dalam presentasi siswa kelas XI-Bahasa SMA Negeri 1 Grati. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menggambarkan fenomena kebahasaan yang ada. Metode analisis data yang digunakan adalah metode padan ekstralingual untuk menganalisis bahasa dengan unsur yang ada di luar bahasa. Sumber data penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Grati yang melakukan kegiatan presentasi bahasa Indonesia. Proses analisis data secara garis besar dilakukan melalui pentranskripsian, pengklasifikasian, pengodean, penganalisisan, dan penyimpulan data.
Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan dua bentuk kecemasan berbicara, yakni (1) bentuk data linguistik, yang terbagi atas; (a) bentuk yang secara semantik berfitur kecemasan berbicara dan (b) bentuk yang menandai situasi atau kondisi cemas, dan (2) bentuk data nonlinguistik. Tiap data linguistik dan nonlinguistik memiliki aspek yang berbeda, seperti aspek ketidaktepatan ucapan, penempatan durasi, diksi, ketidaktepatan sasaran dalam data linguistik, dan aspek sikap, pandangan mata, mimik dan gerak, kenyaringan suara, kelancaran berbicara, dan penguasaan topik dalam data nonlinguistik. Kemudian ditemu-kan dua faktor penting yang memengaruhi kecemasan berbicara, yakni (1) faktor pikiran negatif dan (2) faktor perilaku menghindar.
Berdasarkan analisis data penelian, bentuk linguistik dan nonliguistik saling memiliki keterkaitan. Bentuk linguistik cenderung muncul selaras dengan menculnya bentuk nonlinguistik ketika mengalami kecemasan berbicara. Munculnya bentuk-bentuk kecemasan berbicara tersebut, baik dari segi linguistik maupun nonlinguistik, dipengaruhi atau disebabkan oleh faktor pikiran negatif dan perilaku menghindar. Dengan demikian, kecemasan berbicara siswa tidak terlepas dari dua faktor dominan tersebut, sehingga memunculkan suatu gangguan dalam kegiatan berbicara.
Kata kunci: Kecemasan, Berbicara, Presentasi
Speaking activities have various forms, one of which is presentation, which is an activity of speaking in public, with the aim of conveying information, arguments, or ideas. A presentation is inseparable from a variety of obstacles, one of which is speaking anxiety, namely an uncomfortable condition experienced by someone when conducting public speaking activities. Speaking anxiety is also experienced by SMA 1 Grati Pasuruan students of XI-Language grade when the presentation activities take place. The form of speaking anxiety is reviewed based on the study of psycholinguistic science, which reviews from a linguistic and nonlinguistic perspective, to find the symptoms that arise due to speaking anxiety.
The aims of this study to answer the formulation of the problem, namely (1) the form of speaking anxiety and (2) factors that influence speaking anxiety in the presentation of SMA 1 Grati XI-Language grade students. This research is a qualitative descriptive study that describes the linguistic phenomena that exist. The data analysis method used is an extralingual equivalent method for analyzing languages with elements that are outside of the language. The data source of this research is Grati 1 High School students who conduct Indonesian language presentation activities. The process of data analysis in general is done through transcription, classification, coding, analysis, and data inference.
Based on the data analysis, found two forms of speaking anxiety, namely (1) the form of linguistic data, which is divided into; (a) forms that are semantically has a speaking anxiety features and (b) forms that mark out an anxious situations or conditions, and (2) forms of nonlinguistic data. Each linguistic and nonlinguistic data has different aspects, such as aspects of speech inaccuracy, placement of duration, diction, inaccuracy of targets in linguistic data, and aspects of attitude, eyesight, expression and motion, loudness of speech, fluency of speech, and mastery of topics in nonlinguistic data. Then there are two important factors that influence speaking anxiety, namely (1) negative thought factors and (2) avoidance behavior factors.
From the discussion of the results of the research during the process of data analysis, linguistic and nonliguistic forms are interrelated. Linguistic forms tend to appear in harmony with the emergence of nonlinguistic forms when experiencing speaking anxiety. The emergence of these forms of speaking anxiety, both in linguistic and nonlinguistic terms, is influenced or caused by negative thought factors and avoidance behavior. Thus, students' speaking anxiety is inseparable from these two dominant factors, thus giving rise to a disruption in speaking activities.
Key word: Anxiety, Speaking, Presentation