LIMBAH KANTONG KRESEKSEBAGAI BAHAN BERKARYA SULAM OLEH SISWA MAN 2 GRESIK
CRACKLE BAG WASTE AS A MATERIAL FOR EMBROIDERY WORKS BY MAN 2 GRESIK STUDENTS
Upaya pengembangan sumber dan materi pembelajaran seni rupa yang menarik di sekolah perlu terus dilakukan, misalnya dengan inovasi baru dalam praktik keterampilan. Peneliti memilih topik penggunaan limbah kantong kresek sebagai inovasi baru untuk dimanfaatkkan menjadi bahan berkarya sulam untuk mengatasi permasalahan sampah plastik yang menumpukPenelitian ini di lakukan di MAN 2 Gresik.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran, hasil karya dan tanggapan terhadap pemanfaatan limbah kantong kresek sebagai bahan berkarya sulam pada media totebag di MAN 2 Gresik.Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi langsung di sekolah, wawancara dengan guru mata pelajaran seni budaya,mengenai proses penerapan teknik sulam dengan memanfaatkan limbah kantong kresek, Proses berkarya sulam menggunakan bahan kantong kresek dan hasil berkarya sulam dengan menggunakan kantong kresek sebagai bahan berkarya sulam. Dengan teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan diambil dari persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi.Validasi data menerapkan triangulasi ixxteknik dengan melakukan pengecekan data yang diperoleh dari wawancara guru dengan peserta didik.Proses pembelajaran ini dilaksanakan selama lima pertemuaan. Pada pertemuan pertama, peneliti menyampaikan materi tentang berkarya sulam, kemudian dilanjutkan dengan proses pengolahan limbah kantong kresek. Pada pertemuan kedua, peserta didik membuat sketsa di atas kertas HVS, lalu memindahkannya ke media totebag. Selain itu, peneliti menunjukkan cara melakukan teknik sulam dan merangkai bunga. Pertemuan ketiga memasuki tahap menyulam, peserta didik diwajibkan menyelesaikan setidaknya 35% dari karya mereka. Pada pertemuan keempat, peserta didik melanjutkan proses menyulam dengan target minimal 70% karya selesai. Pada pertemuan terakhir, peserta didik menyelesaikan proses menyulam, melakukan tahap finishing dengan pewarnaan, diakhiri dengan sesi wawancara bersama peserta didik.Penelitian ini menghasilkan tujuh karya yang dibuat oleh peserta didik kelas XI-2, yang bekerja secara berkelompok dengan total 34 peserta didik. Dua kelompok berhasil meraih nilai sangat baik, yaitu kelompok 1, 3, dan 6, dengan skor 90. Satu kelompok, yaitu kelompok 4, mendapatkan nilai baik dengan skor 82,5. Sementara itu, tiga kelompok lainnya memperoleh nilai cukup, yaitu kelompok 2 dengan skor 78,5, kelompok 5 dengan skor 74,25, dan kelompok 7 dengan skor 73,5. Guru pengampu mata pelajaran seni budaya di lokasi penelitian menyatakan bahwa penelitian ini menghadirkan inovasi baru yang sebelumnya belum diterapkan dalam proses pembelajaran di tempat tersebut. Di sisi lain, peserta didikmenanggapi bahwa pembelajaran dengan menggunakan limbah kantong kresek terasa unik dan memberikan tantangan tersendiri. Mereka juga merasa puas dengan hasil karya yang telah dihasilkan.Kata Kunci: keterampilan, sulam, kantong kresek, MAN 2 Gresik
Efforts to develop interesting fine arts learning resources and materials in schools need to continue, for example with new innovations in skills practice. The researcher chose the topic of using plastic bag waste as a new innovation to be used as material for embroidery work to overcome the problem of piling up plastic waste. This research was conducted at MAN 2 Gresik.
The aim of this research is to determine the learning process, work results and responses to the use of plastic bag waste as material for embroidery work on totebag media at MAN 2 Gresik.
The research method used is descriptive qualitative. Data collection techniques were through direct observation at school, interviews with art and culture subject teachers, regarding the process of applying embroidery techniques using plastic bag waste, the process of creating embroidery work using plastic bag material and the results of embroidery work using plastic bags as material for embroidery work. With data analysis techniques using data reduction, data presentation and drawing conclusions are taken from preparation, implementation and evaluation. Data validation applies triangulation technique by checking data obtained from teacher interviews with students.
This learning process was carried out over five meetings. At the first meeting, the researcher presented material about embroidery work, then continued with the plastic bag waste processing process. At the second meeting, students made sketches on HVS paper, then transferred them to totebag media. Apart from that, the researcher showed how to do embroidery and flower arranging techniques. The third meeting enters the embroidery stage, students are required to complete at least 35% of their work. At the fourth meeting, students continue the embroidery process with a target of at least 70% of the work completed. At the last meeting, students completed the embroidery process, carried out the finishing stage with coloring, ending with an interview session with the students. This research produced seven works made by class XI-2 students, who worked in groups with a total of 34 students. Two groups managed to get very good scores, namely groups 1, 3, and 6, with a score of 90. One group, namely group 4, got a good score with a score of 82.5. Meanwhile, three other groups received sufficient scores, namely group 2 with a score of 78.5, group 5 with a score of 74.25, and group 7 with a score of 73.5.
The teacher who teaches arts and culture subjects at the research location stated that this research presented new innovations that had not previously been implemented in the learning process at that location. On the other hand, students responded that learning using plastic bag waste felt unique and provided its own challenges. They also feel satisfied with the work that has been produced.
Keywords: skills, embroidery, plastic bags, MAN 2 Gresik