Implementasi Kebijakan Program Beasiswa Pemuda Tangguh oleh Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya
Implementation of Pemuda Tangguh Scholarship Program Policy by The Department of Culture, Youth and Sports and Tourism of The City of Surabaya
Beasiswa Pemuda Tangguh merupakan salah satu kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah Kota Surabaya dalam memberikan bantuan untuk menempuh dan menyelesaikan pendidikan sesuai jenjangnya sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang lebih berpendidikan dan dalam jangka panjang diharapkan dapat turut serta dalam mengentaskan angka kemiskinan Kota Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis terkait implementasi kebijakan Beasiswa Pemuda Tangguh oleh Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata Kota Surabaya serta mengidentifikasi faktor pendukung - penghambat dalam pengimplementasiannya. Teori yang digunakan menurut Grindle berdasarkan dua indikator besar implementasi yaitu isi kebijakan serta lingkungan implementasi. Pada isi kebijakan tersebut mencakup: Kepentingan yang Memengaruhi, Tipe Manfaat yang Diperoleh, Derajat Perubahan yang Diinginkan, Letak Pengambilan Keputusan, Pelaksana Program, serta Sumber Daya yang Digunakan. Selanjutnya pada lingkungan implementasi sendiri mencakup: Kekuasaan, Kepentingan, dan Strategi Aktor yang Terlibat, Karakteristik Lembaga dan Rezim yang Berkuasa, serta Kepatuhan dan Daya Tanggap. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deksriptif dengan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian implementasi beasiswa Pemuda Tangguh oleh Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya berdasarkan analisa menggunakan 9 unsur dari 2 indikator besar didapati bahwa 5 unsur menjadi faktor pendukung implementasi beasiswa Pemuda Tangguh yaitu: kepentingan yang memengaruhi, tipe manfaat yang diperoleh, derajat perubahan yang diinginkan, pelaksana kebijakan, serta karakteristik lembaga. Selain faktor pendukung, ada pula faktor penghambat dalam implementasi beasiswa Pemuda Tangguh yang tercermin dari beberapa unsur berikut: pengambilan keputusan, sumber daya (manusia), kekuasaan, kepentingan, dan strategi aktor yang terlibat, serta kepatuhan dan daya tanggap yang berhubungan dengan kepatuhan mahasiswa penerima beasiswa.
Oleh karena itu, agar kebijakan beasiswa akan terimplementasi lebih baik dalam jangka panjang maka pihak pelaksana kebijakan yaitu Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya harus lebih teliti dalam setiap pengambilan keputusan baik secara sistem ataupun survei di lapangan, memberikan program pelatihan bagi pelaksana kebijakan, memperjelas koordinasi untuk beberapa kegiatan wajib tambahan bagi para penerima beasiswa, mengarahkan penerima beasiswa untuk selalu menaati kesepakatan, serta perlu melakukan evaluasi pada kendala-kendala yang dihadapi penerima beasiswa.
Kata kunci: kebijakan pendidikan, implementasi beasiswa
Pemuda Tangguh Scholarship is one of the policies created by the Surabaya City Government to provide assistance to pursue and complete education according to their level to produce more educated human resources in the long term it is hoped that they can contribute to alleviating the poverty rate of the City of Surabaya. This research aims to analyze the implementation of the Pemuda Tangguh Scholarship policy by the Department of Culture, Youth and Sports and Tourism of the City of Surabaya and identify supporting and inhibiting factors in its implementation. The theory used according to Grindle is based on two major indicators of implementation, namely the content of the policy and the implementation environment. The contents of the policy include: Interests Affected, Type of Benefits, Extent of Change Envisioned, Site of Decision-making, Program Implementors, and Resources Committed. Furthermore, the implementation environment itself includes the Power, Interests, and Strategies of the Actors Involved, Characteristics of the Institutions and Regimes in Power, as well as Compliance and Responsiveness. The type of research used is descriptive with a qualitative approach.
The results of research on the implementation of Pemuda Tangguh scholarship by the Department of Culture, Youth and Sports and Tourism of the City of Surabaya based on analysis using 9 elements from 2 large indicators found that 5 elements were supporting factors for the implementation of the Pemuda Tangguh scholarship, namely: interests affected, type of benefits, extent of change envisioned, program implementors, and characteristics of the institutions and regimes in power. Apart from supporting factors, there are also inhibiting factors in the implementation of the Pemuda Tangguh Scholarship which is reflected in the following elements: decision making, (human) resources, power, interests, and strategies of the actors involved, as well as compliance and responsiveness related to recipient student compliance scholarship.
Therefore, for the scholarship policy to be implemented better in the long term, the policy implementers, namely the Department of Culture, Youth and Sports and Tourism of the City of Surabaya, must be more thorough in every decision made, whether systemically or in field surveys, provide training programs for policy implementers, clarify coordination for several additional mandatory activities for scholarship recipients, direct scholarship recipients to always comply with agreements, and evaluate the obstacles faced by scholarship recipients.
Keywords: education policy, scholarship implementation