Kontribusi Gayatri Rajapatni Untuk Kejayaan Majapahit Tahun 1309-1350

Kepemimpinan kerap dititikberatkan pada kehadiran sosok laki-laki yang dipandang lebih mampu dibandingkan dengan sosok perempuan. Di era modern ini, peranan perempuan sudah mulai terlihat kiprahnya sebagai seorang pemimpin, pejuang, serta motivator dalam banyak hal. Setiap perempuan yang muncul di depan publik memiliki ciri khas masing-masing, sehingga menjadikannya unik serta menarik untuk diteliti. Semua ciri khas itu lahir serta terpancar langsung dari sosok perempuan yang berusaha menjadi penggerak perubahan baik untuk dirinya maupun masyarakat.

Dyah Dewi Gayatri atau Gayatri merupakan sosok perempuan yang memiliki andil dalam kerajaan Majapahit. Gayatri merupakan putri keempat Raja Kertanagara dari kerajaan Singhasari. Selain itu, Gayatri merupakan istri Dyah Wijaya (raja pertama Majapahit), sekaligus ibu dari Tribhuwana Tunggadewi. Gayatri sebagai perempuan pada masa itu memiliki potensi serta kekhasan tersendiri, yang memberikan kontribusi untuk kerajaan Majapahit. Penelitian ini menitik beratkan pada kontribusi Gayatri untuk kejayaan Majapahit dalam rentang waktu antara tahun 1309-1350.

Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) Menjabarkan kontribusi Gayatri dalam proses pencapaian kejayaan Majapahit tahun 1309-1350 serta (2) Menganalisis peran Gayatri untuk kejayaan Majapahit tahun 1328-1350 dan nilai-nilai teladan untuk perempuan masa kini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahap yaitu (1) heuristik, (2) kritik sumber, (3) interpretasi, dan (4) historiografi. Sumber primer dalam penelitian ini berupa Prasasti Berumbung II atau Geneng II 1251 C (1329 M), Prasasti Batur (tanpa tarikh), dan Prasasti (pertulisan) Tribhuwana Tunggadewi antara 1256-1272 C (1334-1350 M). Sumber sekunder dalam penelitian ini yaitu buku-buku yang membahas mengenai sejarah Indonesia masa Hindu-Buddha, yang fokus pada masa kerajaan Majapahit.

Hasil penelitian ini menunjukkan kontribusi Gayatri dalam peran sebagai Rajapatni serta sebagai Makalamanggalya. Gayatri sebagai Rajapatni dan sebagai Makalamanggalya, mempunyai kedudukan penting dalam struktur birokrasi sekaligus mengantarkan kerajaan Majapahit pada kejayaan tahun 1328-1350. Peran Gayatri untuk kejayaan Majapahit memberikan hasil berupa keberlanjutan takhta oleh Jayanagara pasca wafatnya Dyah Wijaya, mempersiapkan Tribhuwana Tunggadewi menjadi pemimpin besar di kerajaan Majapahit, serta memberikan nasihat dengan membentuk dewan penasihat atau dewan pertimbangan agung (Bhatara Sapta Prabhu) untuk membantu dalam sistem pemerintahan.

Nilai-nilai teladan dari ketokohan Gayatri menjadi inspirasi untuk masyarakat, khususnya perempuan. Nilai-nilai teladan Gayatri berupa etos belajar, pemberani, bertanggung jawab, bijaksana, serta tetap menempatkan posisi Gayatri sebagai seorang perempuan sesuai kodratnya.

Leadership often focused on the presence of a male figure who is seen as primary compared to a female figure. In modern era, the role of women has begun to be seen as their role as a leader, warrior, and motivator in many ways. Every woman who appears in public has their own characteristics, so that makes it unique and interesting to research. All these characteristics are born and emanate directly from the figure of a woman who tries to be a activator of change for herself and society.
Dyah Dewi Gayatri or Gayatri is a woman who has a contribution in the kingdom of Majapahit. Gayatri is the fourth daughter of King Kertanagara from the Singhasari kingdom. In addition, Gayatri is also the wife of Dyah Wijaya (the first king of Majapahit), as well as the mother of Tribhuwana Tunggadewi. Gayatri as a woman at that time had her own potential and specificities, which contributed to the kingdom of Majapahit. This research focuses on the contribution of Gayatri to the glory of Majapahit in the span of time between 1309-1350.
Based on the background above, then raises the problem statement (1) What was Gayatri's contribution in the process of achieving the glory of Majapahit in 1309-1350? (2) What is the role of Gayatri for the glory of Majapahit in 1328-1350 and exemplary values ​​for women today? This research uses a historical research method which consists of four phases, namely (1) heuristics, (2) source criticism, (3) interpretation, and (4) historiography.
The results of this research indicate the contribution of Gayatri in her role as Rajapatni and as Makalamanggalya. Gayatri as Rajapatni and as Makalamanggalya, has an important position in the bureaucratic structure and delivering Majapahit kingdom to the glory in 1328-1350. Majapahit, as well as giving advice by forming advisory council or a grand deliberative council (Bhatara Sapta Prabhu) to assist in the government system.
The exemplary values ​​of Gayatri figures are an inspiration for society, especially women. Gayatri's exemplary values ​​are the ethos of learning, being brave, responsible, wise, and still positions Gayatri as a woman according to her power.