Exploring Used Oil Bottles as Souvenirs with Punakawan Puppet Theme in VGG Surabaya Community
Bengkel komunitas VGG Surabaya, menjadi salah satu fokus penelitian karena adanya penumpukan botol oli bekas yang belum mendapat upaya daur ulang. Observasi peneliti juga menunjukkan kurangnya pengetahuan seni Indonesia, terutama pewayangan, di kalangan anggota komunitas. Peneliti tertarik untuk mengeksplorasi daur ulang botol oli bekas menjadi cenderamata dengan tema wayang Punakawan, dan. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi limbah plastik di komunitas VGG dengan mengubahnya menjadi cenderamata. Penelitian ini juga memiliki tujuan pelestarian budaya pewayangan, serta mendemontrasikan proses pembuatan pada lima anggota VGG. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mendeskripsikan hasil eksplorasi berupa cenderamata bertema wayang punakawan yang dibuat oleh lima anggota komunitas VGG. Proses pembuatan karya seni dimulai dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data tersebut kemudian dianalisis, direduksi, dan disajikan, diikuti dengan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lima anggota komunitas VGG Surabaya berhasil menciptakan cenderamata bertema wayang punakawan yang sesuai dengan desain peneliti. Meskipun menghadapi beberapa tantangan dan catatan perbaikan, cenderamata ini menghasilkan hiasan pada layar Vespa dan ditempelkan pada sisi kiri. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa eksplorasi mendaur ulang botol oli bekas telah berhasil menghasilkan hiasan pada layar vespa dengan tema wayang Punakawan yang bernilai serta membantu anggota komunitas mengenal seni wayang punakawan.
The VGG Surabaya community workshop was a focus of research due to the accumulation of unused oil bottles lacking recycling efforts. Research observations also revealed a lack of knowledge about Indonesian arts, particularly wayang (shadow puppetry), among community members. Researchers aimed to explore recycling these oil bottles into souvenirs themed around the Punakawan wayang characters. The study aimed to reduce plastic waste in the VGG community by transforming it into souvenirs and to preserve wayang culture, demonstrating the creation process to five VGG members. Using qualitative methods, the research described the exploration's outcome: Punakawan wayang-themed souvenirs crafted by these members. The artistic process involved data collection through observation, interviews, and documentation, followed by analysis, synthesis, and conclusions. Findings showed that five VGG Surabaya members successfully created Punakawan-themed souvenirs, despite facing challenges and areas for improvement. These souvenirs adorned Vespa screens, contributing to cultural preservation and enhancing community awareness of Punakawan wayang art through recycled oil bottle exploration.