Future Mindedness pada Gelandangan dan Pengemis yang Menjalani Rehabilitasi
The Future Mindedness of The Homeless and Beggars Undergoing Rehabilitation
Penelitian ini mengkaji tentang gambaran future mindedness pada gelandangan dan pengemis yang menjalani rehabilitasi. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan studi kasus. Partisipan pada penelitian ini berjumlah empat klien gelandangan dan pengemis yaitu dua perempuan dengan usia 55 dan 37 tahun dan dua laki-laki dengan usia 58 dan 30 tahun. Data dikumpulkan melalui wawancara semi terstruktur pada empat partisipan dan dua significant others. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tematik dan menghasilkan tiga temuan utama. Pertama, latar belakang individu menjadi gepeng. Kedua, perencanaan masa depan gepeng pada masa depan yang diinginkan. Ketiga, faktor pendukung yang mendorong gepeng memiliki pemikiran akan masa depan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa gambaran future mindedness dari para gepeng ini berupa pekerjaan, tempat tinggal, dan kehidupan rumah tangga. Future mindedness ini juga dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor kontekstual.
This study examines the future mindedness of the homeless and beggars undergoing rehabilitation. This qualitative research uses a case study approach. The participants in this study were four homeless and beggar clients, namely two women aged 55 and 37 years and two men aged 58 and 30 years. Data were collected through semi-structured interviews with four participants and two significant others. The data analysis technique used is thematic analysis and produces three main findings. First, the individual background becomes flattened. Second, planning for the future is flat on the desired future. Third, the supporting factors that encourage sprawl to think about the future. This study concludes that the description of the future mindedness of these flat people is in the form of work, place of residence, and household life. Future mindedness is also influenced by internal factors and contextual factors.