DAYA TERIMA DAN KANDUNGAN GIZI KUE LIDAH KUCING YANG DISUBSTITUSI TEPUNG SORGUM DAN PENAMBAHAN DAUN KELOR (MORINGA OLIEFERA) SEBAGAI ALTERNATIF CAMILAN WANITA USIA SUBUR (WUS) ANEMIA
ACCEPTABILITY AND NUTRITIONT CONTENTS OF LIDAH KUCING COOKIES SUBSTITUTED WITH SORGHUM FLOUR AND ADDED MORINGA LEAVES (MORINGA OLEIFERA) AS AN ALTERNATIVE SNACK FOR WOMEN OF CHILDBEARING AGE WITH ANEMIA
Anemia merupakan salah satu masalah gizi yang dapat terjadi kepada wanita usia subur (WUS). Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan mengkonsumsi makanan sumber zat besi. Salah satu bahan makanan tinggi zat besi yaitu sorgum dan daun kelor. Pemanfaatan sorgum dan daun kelor dapat dilakukan dengan cara substitusi tepung sorgum dan penambahan daun kelor dalam pembuatan kue lidah kucing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daya terima (warna, bentuk, aroma, tekstur, dan rasa) dan kandungan gizi (protein, zat besi, dan vitamin C) kue lidah kucing yang disubstitusikan dengan tepung sorgum dan penambahan daun kelor (Moringa Oliefera) sebagai alternatif camilan wanita usia subur (WUS) anemia. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), perbandingan yang digunakan yaitu tepung sorgum 25%, 50%, 75% dan daun kelor 10%, 15%, sehingga menghasilkan 6 kombinasi perlakuan. Pengumpulan data menggunakan angket uji daya terima dengan skala 1-4 yang dilakukan oleh 5 panelis terlatih dan 25 panelis semi terlatih. Analisis data menggunakan statistik uji Kruskal wallis dan uji lanjutan Mann whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kue lidah kucing substitusi tepung sorgum dan penambahan daun kelor berpengaruh terhadap daya terima yang meliputi warna, bentuk, aroma, tekstur, dan rasa. Penelitian ini menghasilkan formula terpilih adalah F1 dengan substitusi 25% tepung sorgum dan 10% penambahan daun kelor. Kandungan gizi kue lidah kucing terbaik per 100 g terdiri dari protein 12,50%, zat besi 2,37 mg, dan vitamin C 9,37 mg. Kue lidah kucing formula terpilih ini dapat dijadikan alternatif sebagai camilan wanita usia subur (WUS) anemia.
Kata kunci : Kue Lidah Kucing, Tepung Sorgum, dan Daun Kelor
Anemia is one of the nutritional problems that can occur in women of childbearing age (WUS). One of the efforts that can be done is by consuming iron-source foods. One of the food ingredients high in iron is sorghum and moringa leaves. Utilization of sorghum and moringa leaves can be done by substituting sorghum flour and adding moringa leaves in making lidah kucing cookies. This study aims to determine the effect of acceptability (color, shape, aroma, texture, and taste) and nutritional content (protein, iron, and vitamin C) of lidah kucing cookies substituted with sorghum flour and the addition of moringa leaves (Moringa Oliefera) as an alternative snack for women of childbearing age (WUS) anemia. This type of research is pure experimental research with the Complete Randomized Design (RAL) method, the comparison used are 25%, 50%, 75% sorghum flour and 10%, 15% moringa leaves, resulting in 6 treatment combinations. Data collection used an acceptability test questionnaire with a scale of 1-4 conducted by 5 trained panelists and 25 semi trained panelists. Data analysis used Kruskal wallis test statistics and Mann whitney follow-up test. The results showed that lidah kucing cookies substituted with sorghum flour and the addition of moringa leaves had an effect on acceptability which included color, shape, aroma, texture, and taste. This study resulted in the selected formula F1 with 25% sorghum flour substitution and 10% moringa leaf addition. The best lidah kucing cookies nutritional content per 100 g consists of 12.50% protein, 2.37 mg iron, and 9.37 mg vitamin C. This selected formula lidah kucing cookies can be used as an alternative snack for women of childbearing age (WUS) with anemia.
Keywords: lidah kucing cookies, Sorghum Flour, and Moringa Leaves