Peran Pengasuh dalam Mengembangkan Kecerdasan interpersonal Anak Asuh (7-12 tahun) di LKSA Bismar Al Mustaqim
the role of caregivers in developing interpersonal intelligence of foster children (7-12 years) at LKSA Bismar Al Mustaqim
Latar belakang yang mendasari dilakukannya penelitian ini adalah fakta di lapangan bahwa tidak semua anak memiliki kondisi yang beruntung seperti memiliki anggota keluarga yang lengkap. Nihilnya peran orangtua dalam tumbuh kembang anak dapat menghambat proses tumbuh kembang anak tersebut. Salah satu masalah yang paling umum adalah ketidakcakapan anak untuk mengerti dan memahami maksud dan perasaan orang lain sehingga tidak terciptanya hubungan yang harmonis antar rekan sebaya. Hal tersebut dapat memicu tumbuhnya perilaku yang kurang etis di kalangan masyarakat, contohnya bullying, kenakalan remaja dan sebagainya.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengkaji peran panti asuhan LKSA Bismar Al Mustaqim dalam mengembangkan kecerdasan interpersonal anak asuh, apa saja faktor penghambat bagi pengasuh dalam mengembangkan kecerdasan interpersonal anak asuh, dan upaya apa saja yang dilakukan untuk menanggulangi faktor penghambat pengasuh dalam mengembangkan kecerdasan interpersonal anak asuh.
Penelitian ini akan dilaksanakan di salah satu Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak, Panti Asuhan Bismar Al-Mustaqim Surabaya. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data yang diperlukan untuk penelitian ini diambil dari beberapa individu yang bertugas di panti asuhan tersebut seperti: koordinator pengasuh, kepala pengasuh putra, kepala pengasuh putri, pembimbing, anak asuh. Teknik pengumpulan data yang diterapkan adalah observasi partisipatif, wawancara secara mendalam atau indepth interview serta dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang dilakukan yaitu melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Data yang telah didapatkan akan dianilisa dengan menggunakan uji keabsahan meliputi uji kredibiltas yang kemudian dilakukan dengan cara melakukan triangulasi sumber.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran pengasuh dalam mengembangkan kecerdasan interpersonal anak asuh adalah dengan menjadi sosok (a) orangtua pengganti atau yang berwenang dalam menerapkan pola asuh, membimbing, memberikan kasih sayang dan motivasi, (b) sebagai guru atau pihak yang berwenang dalam memberikan edukasi dan pengarahan bagi anak asuh dalam mengembangkan kecerdasan interpersonalnya, dan sebagai (b) fasilitator, atau yang berwenang dalam memfasilitasi anak asuh dalam menunjang proses perkembangan kecerdasan interpersonalnya.
Faktor penghambat dalam pengembangan kecerdasan interpersonal anak asuh terdiri dari faktor internal atau faktor yang berasal dari diri sendiri (parental burnout, self efficacy yang rendah, dan usia) dan faktor eksternal (pola asuh terdahulu, karakter anak, dan lingkungan sekitar). Upaya dalam mengatasi faktor penghambat meliputi meningkatkan kepercayaan diri pengasuh (parenting self efficacy), meningkatkan sarana dan prasarana panti asuhan, melakukan evaluasi rutin, dan memverikan bimbingan konseling kepada anak asuh apabila diperlukan.
Kata kunci: Peranan Pengasuh, Kecerdasan Interpersonal, Anak asuh
The background of this research is based this research is the fact that not all children have an intact family. Foster children who live in orphanages have different backgrounds, such as having broken homes or dysfunctional families, lack of attention and affection from their parents, as well as socioeconomic status and inappropriate application of discipline. The absence of a parent's role in the child's development can hinder the child's growth and development process. One of the most common problems is the inability of children to understand the intentions and feelings of other people, that caused harmonious relationships between peers possibilby not created. This can trigger the growth of unethical behavior in society, for example bullying, juvenile delinquency and so on.
The purpose of this research was to determine the role of the Bismar Al Mustaqim LKSA orphanage in the development of children's interpersonal intelligence, the inhibiting factors, and what efforts were made to overcome these inhibiting factors. This research was conducted at LKSA Bismar Al-Mustaqim Orphanage, Surabaya using qualitative methods.
Source of data in this study were taken from several individuals who served at the orphanage, such as: coordinator of caregivers, head of male caregivers, head of female caregivers, mentors, foster children. Data collection techniques applied are observation, in-depth interviews and documentation. While the data analysis techniques carried out are through data collection, data reduction, data presentation and data verification. The data that has been obtained will be analyzed by using validity tests and data triangulation.
The results of this study indicate that caregivers are responsible for guiding, educating, instilling moral values, and providing for children's needs to develop interpersonal intelligence by carrying out their roles as parents, teachers or educators, and also facilitators. Inhibiting factors in the development of interpersonal intelligence of foster children consist of internal factors (from oneself) and external factors (previous parenting patterns, children's character, and the surrounding environment). Efforts to overcome inhibiting factors include increasing parenting self-efficacy, improving orphanage facilities and infrastructure, conducting routine evaluations, and providing counseling to foster children when needed.
Keywords: Caregiver Role, Interpersonal Intelligence, Foster children