Kesiapan dan Upaya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dalam Menghadapi Pembelajaran Daring di Kabupaten Sumenep
Pandemi covid-19 memberikan dampak terhadap aspek pendidikan di indonesia. Lembaga pendidikan atau sekolah yang sebelumnya mengadakan pembelajaran secara tatap muka (luring), karena pandemi covid-19 ini sehingga pembelajaran harus diadakan melalui pembelajaran daring (online). Kesiapan guru sekolah dalam menghadapi pembelajaran daring dipertanayakan kualitasnya, karena dalam beberapa tahun terakhir pembelajaran daring merupakan sesuatu hal yang jarang dilakukan, khususnya guru-guru SMK di Kabupaten Sumenep. Tujuan dari penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui bagaimana kesiapan dan upaya SMK di Kabupaten Sumenep dalam menghadapi pembelajaran daring.
Subjek penelitian adalah guru SMK di Kabupaten Sumenep. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Instrumen penelitian adalah angket dalam bentuk google form.
Hasil dari penelitian ini adalah kesiapan guru SMK berdasarkan indikator infrastuktur sebesar 3,5 atau 70,6% dikategorikan siap, indikator sebesar 3,8 atau 77% dikategorikan siap, sedangkan indikator siswa mendapatkan hasil 3,1 atau 62% dikategorikan belum siap. Secara keseluruan dalam tingkat kesiapan SMK di Kabupaten Sumenep dalam menghadapi pembelajaran daring dapat dikategorikan dalam kategori siap, namun membutuhkan sedikit peningkatan dengan skor kesiapan sebesar 3,5. Upaya yang telah dilakukan SMK di Kabupaten Sumenep dalam menghadapi pembelajaran daring adalah menambahkan kapasitas wifi internet dengan kapasitas 50Mbps menjadi 100Mbps, penggantian komputer/laptop yang lebih mendukung terhadap pembelajaran daring dan mengirim guru untuk malakukan workshop pembelajaran daring di era pandemi.
The COVID-19 pandemic has had an impact on aspects of education in Indonesia. Educational institutions or schools that previously held face-to-face learning (offline), because of the COVID-19 pandemic, learning must be held through online learning. The quality of school teachers' readiness to face online learning is questioned, because in recent years online learning is something that is rarely done, especially for high school teachers in Sumenep Regency. The purpose of this study is that researchers want to know how the readiness and efforts of vocational schools in Sumenep district in dealing with online learning.
The subject of the study was a high school teacher in Sumenep Regency. The method used in this research is descriptive quantitative. The research instrument is a questionnaire in the form of a google form.
The results of this study are the readiness of SMK teachers based on infrastructure indicators of 3.5 or 70.6% categorized as ready, indicators of 3.8 or 77% categorized as ready, while the indicator of students getting results of 3.1 or 62% is categorized as not ready. Overall, the level of readiness of Vocational Schools in Sumenep Regency in facing online learning can be categorized in the ready category, but requires a slight increase with a readiness score of 3.5. Efforts that have been made by SMKs in Sumenep Regency in dealing with online learning are adding internet wifi capacity with a capacity of 50Mbps to 100Mbps, replacing computers/laptops that are more supportive of online learning and sending teachers to conduct online learning workshops in the pandemic era.