PERTAGGUNGJAWABAN PIDANA PENGGUNAAN JERAT BABI BERALIRAN LISTRIK UNTUK MELINDUNGI LAHAN PERKEBUNAN YANG BERAKIBAT MENINGGALNYA ORANG (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Padang Panjang No. 37/Pid.B/2022/PN Pdp)

CRIMINAL RESPONSIBILITY FOR THE USE OF ELECTRICAL PIG TRAPS TO PROTECT PLANTATION LAND RESULTING IN DEATH OF A PERSON (Case Study of Padang Panjang District Court Decision No.37/Pid.B/2022/PN Pdp)

Hakim dalam putusan Pengadilan Padang Panjang Nomor 37/Pid.B/2022/PN Pdp menjatuhkan hukuman 1 tahun penjara kepada Nazirwan karena memasang jerat babi listrik untuk melindungi ladangnya, yang menyebabkan kematian seseorang. Meskipun tindakan tersebut tidak sepenuhnya didasarkan pada kealpaan, ada unsur pemberatan karena Nazirwan telah diperingatkan oleh Wali Nagari untuk tidak memasang jerat tersebut namun tetap mengabaikannya. Tindakan Nazirwan seharusnya dikategorikan sebagai pembunuhan dengan kesengajaan sesuai Pasal 338 KUHP, karena ada kesadaran akan risiko fatal yang diabaikan, sehingga vonis 1 tahun dianggap terlalu ringan. Penelitian ini bertujuan, untuk mengetahui Putusan Pengadilan Negeri Padang Panjang No. 37/Pid.B/2022/PN Pdp telah memenuhi unsur pembunuhan atas dasar kesengajaan sesuai dengan Pasal 338 KUHP dan batasan pembunuhan karena kealpaan dalam konteks hukum pidana. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif, melibatkan Pendekatan Kasus dan Pendekatan Konseptual. Berdasarkan kasus Nazirwan dalam Putusan Pengadilan Negeri Padang Panjang Nomor 37/Pid.B/2022/PN Pdp, pentingnya elemen kesengajaan dalam penegakan hukum pidana ditegaskan, khususnya terkait Pasal 338 KUHP. Meskipun jerat listrik dipasang untuk melindungi ladang dari hama, tindakan tersebut menunjukkan kesengajaan dalam bentuk dolus eventualis karena Nazirwan secara sadar melanggar larangan dan menyadari risiko fatal yang dapat terjadi. Ini menunjukkan bahwa meskipun tidak ada niat langsung untuk membunuh, tindakan tersebut dilakukan dengan kesadaran penuh akan risiko yang mengancam keselamatan orang lain. Sementara itu, pemidanaan atas dasar kealpaan mengacu pada tanggung jawab pelaku atas kelalaiannya yang menyebabkan kematian tanpa niat membunuh, yang bertujuan memberikan peringatan dan mencapai keadilan. Hukuman terhadap Nazirwan mencerminkan perbedaan pendekatan antara pembunuhan karena kesengajaan dan kelalaian, dengan penekanan pada pentingnya kesadaran atas risiko dalam tindak pidana.

The judge in the Padang Panjang Court decision Number 37/Pid.B/2022/PN Pdp sentenced Nazirwan to 1 year in prison for setting an electric pig snare to protect his field, which caused the death of a person. Even though this action was not entirely based on negligence, there was an element of aggravation because Nazirwan had been warned by the Wali Nagari not to set the noose but still ignored it. Nazirwan's actions should be categorized as intentional murder in accordance with Article 338 of the Criminal Code, because there was awareness of the fatal risk which was ignored, so the 1 year sentence was considered too light. This research aims to find out the Decision of the Padang Panjang District Court No. 37/Pid.B/2022/PN Pdp has fulfilled the elements of intentional murder in accordance with Article 338 of the Criminal Code and the limits of murder due to negligence in the context of criminal law. This research uses a normative juridical approach, involving a Case Approach and a Conceptual Approach. Based on the Nazirwan case in the Padang Panjang District Court Decision Number 37/Pid.B/2022/PN Pdp, the importance of the intentional element in criminal law enforcement is emphasized, especially regarding Article 338 of the Criminal Code. Although the electric snares were installed to protect the fields from pests, the act showed deliberate intent in the form of dolus eventualis because Nazirwan knowingly violated the prohibition and was aware of the fatal risks that could occur. This shows that although there was no direct intention to kill, the act was carried out with full awareness of the risk to the safety of others. Meanwhile, punishment based on negligence refers to the responsibility of the perpetrator for his negligence which causes death without the intention to kill, with the aim of providing a warning and achieving justice. Nazirwan's sentence reflects the difference in approach between intentional and negligent homicide, with an emphasis on the importance of awareness of the risks in criminal acts.