STUDI KASUS MOTIVASI BELAJAR PADA ANAK KELUARGA BROKEN HOME DI SMP KOTA SURABAYA
CASE STUDY OF LEARNING MOTIVATION IN CHILDREN OF BROKEN HOME FAMILIES IN SURABAYA CITY HIGH SCHOOL
Kegiatan belajar akan berlangsung dengan lancar apabila peserta didik memiliki motivasi belajar. Motivasi belajar adalah usaha atau upaya seseorang untuk melakukan suatu kegiatan belajar dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu motivasi ekstrinsik dan intrinsik. Motivasi belajar, baik yang berasal dari dalam diri peserta didik sendiri maupun dari luar, menentukan perilaku belajar mereka.
Kondisi broken home memiliki dampak pada prestasi belajar peserta didik. Latar belakang keluarga masing-masing memiliki pengaruh pada prestasi akademik peserta didik. Keretakan keluarga atau yang disebut juga dengan broken home adalah keadaan yang tidak menyenangkan dalam sebuah rumah tangga, seperti perceraian, kematian pasangan, atau ketidakaturan keluarga.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran motivasi belajar, dukungan keluarga dan peran guru BK pada motivasi belajar peserta didik broken home di SMP Kota Surabaya.
Penelitian ini termasuk dalam pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Sumber data pada penelitian ini terdiri dari peserta didik yang berjumlah tiga orang sebagai informan utama dan informan pendukung terdiri dari anggota keluarga dari masing-masing peserta didik, guru BK dan wali kelas di SMP tempat penelitian berlangsung. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Sedangkan uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran motivasi belajar peserta didik broken home berbeda-beda, pada ciri pertama adalah hasrat dan keinginan berhasil yang berupa belajar dengan tekun, selalu mengembangkan kemampuan diri dan menerapkan kegiatan belajar yang efektif. Ciri yang kedua yaitu dorongan dan kebutuhan belajar berupa belajar dengan kemauan sendiri dan menemukan solusi atas masalah belajarnya. Ciri yang ketiga yaitu harapan cita-cita masa depan yang berupa memiliki cita-cita, target dan strategi belajar. Ciri yang keempat yaitu penghargaan dalam belajar yang berupa tidak pernah terlambat sekolah. Ciri yang kelima yaitu kegiatan belajar yang menarik berupa memiliki cara belajar tersendiri dan belajar bersama atau kelompok. Ciri yang terakhir yaitu lingkungan belajar yang kondusif yang membutuhkan peran keluarga dan guru di kelas. Dukungan keluarga dari masing-masing informan juga bermacam-macam, yaitu berupa dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informasi dan dukungan penilaian. Sedangkan peran guru BK pada motivasi belajar peserta didik broken home mulai dari memberikan bimbingan klasikal, konseling individu, memberikan motivasi, bekerja sama dengan orang tua dan wali kelas dan meyakinkan jika mereka tidak sendiri.
Kata Kunci : Broken Home, Motivasi Belajar, Remaja
Learning activities will take place smoothly if students have learning motivation. Learning motivation is a person's effort or effort to carry out a learning activity in order to achieve certain goals. Learning motivation can be divided into two categories, namely extrinsic and intrinsic motivation. Learning motivation, whether it comes from within learners themselves or from outside, determines their learning behavior.
Broken home conditions have an impact on learners' learning achievement. Each family background has an influence on learners' academic achievement. Family breakdown or also known as broken home is an unpleasant situation in a household, such as divorce, death of a spouse, or family disorganization.
This study aims to explain the description of learning motivation, family support and the role of counseling teachers on the learning motivation of broken home students in Surabaya City Junior High School.
This research is included in a qualitative approach. Data collection used interview techniques, observation and documentation studies. The data sources in this study consisted of students totaling three people as the main informants and supporting informants consisting of family members of each student, counseling teachers and homeroom teachers at the junior high school where the research took place. Data analysis techniques are data reduction, data presentation and conclusions. While testing the validity of data using triangulation of sources and techniques.
The results of this study indicate that the description of the learning motivation of broken home students is different, the first characteristic is the desire and desire to succeed in the form of studying diligently, always developing self abilities and implementing effective learning activities. The second characteristic is the drive and need to learn in the form of learning by their own will and finding solutions to their learning problems. The third characteristic is the hope of future goals in the form of having goals, targets and learning strategies. The fourth characteristic is appreciation in learning in the form of never being late for school. The fifth characteristic is interesting learning activities in the form of having their own way of learning and learning together or in groups. The last characteristic is a conducive learning environment that requires the role of family and teachers in the classroom. Family support from each informant also varies, namely in the form of emotional support, instrumental support, information support and assessment support. While the role of the counseling teacher on the learning motivation of broken home students starts from providing classical guidance, individual counseling, providing motivation, working with parents and homeroom teachers and convincing them that they are not alone.
KeyWords : Broken Home, Learning Motivation, Youth