STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN DAN POROSITAS TERHADAP PENGGUNAAN LUMPUR SIDOARJO (LUSI) PADA MORTAR GEOPOLIMER SEBAGAI BAHAN SUBTITUSI FLY ASH DENGAN RASIO 1:5 PASIR DENGAN KONDISI SS/SH 0,5 DAN NAOH 12 MOLAR

EXPERIMENTAL STUDY OF COMPRESSIVE STRENGTH AND POROSITY ON THE USE OF SIDOARJO MUD (LUSI) IN GEOPOLYMER MORTAR AS FLY ASH SUBSTITUTE MATERIAL WITH RATIO 1:5 SAND WITH SS/SH CONDITIONS 0.5 AND NAOH 12 MOLARS

Selama beberapa dasawarsa, PC (Portland cement) dan berbagai jenisnya sampai sekarang adalah bahan utama untuk pembangunan terutama pada pembangunan struktur suatu bangunan atau Gedung. Masyarakat sangat tergantung pada bahan tersebut dan tak dapat dipungkiri lagi. Akibatnya penggunaan pc sangat meningkat drastic terutama di pertengahan tahun 2011. Karena tahun tersebut dimulainya pembangunan yang sangat besar sehingga penggunaan pc semakin meningkat drastis hingga mencapai nilai 48 juta ton penjualan dan diperkirakan akan meningkat lagi pada tahun berikutnya yaitu tahun 2012 dengan nilai berkisar 52 juta ton, sebanding dengan perkembangan ekonomi di negara ini. Bahan baku semen sampai saat ini pun belum ada penggantinya. Saat ini Lumpur Lapindo, Sidoarjo digadang gadang dapat menggantikan material semen tersebut dikarenakan lumpur Lapindo terdapat bahan yang hapir sama dengan bahan yang terkandung di dalam semen salah satunya yaitu pasir silika (SiO2). Pasir silika adalah salah satu komponen utama yang terkandung di dalam semen. Dari hasil pencampuran bahan-bahan pembuat semen tadi, seperti kapur, pasir silika dan zat aditif lainnya, menghasilkan larnit yang berbentuk gumpalan-gumpalan. Semua bahan tersebut dipanaskan dahulu agar berbentuk serbuk halus. Untuk penggunaan Lumpur Sidoarjo sebagai bahan pengganti semen dengan menggunakan mortar geopolymer dengan bahan materialnya menggunakan fly ash dengan lumpur Lapindo sebagain bahan penggaanti semen. Kemudian keduan bahan tersebut dicampurkan dengan pengunaan lumpur Lapindo sebanyak 5%-50% dengan kelipatan 5% disetiap penambahannya. Dengan menggunakan larutan aktivator 12M dan perbandingan SS/SH 0,5. Hasil dari penelitian diperoleh kuat tekan dan porositas dengan nilai yang berbanding terbalik yaitu untuk kuat tekan terbesar terjadi pada penambahan lumpur 5% dengan kuat tekan 3,57MPa  dengan hasil porositas terkecil yaitu sebesar 18,66% dan kuat tekan terkecil deperoleh pada penambahan lumpur sebanyak 50% dengan kuat tekan 2,70MPa dengan hasil porositas terbesar yaitu sebesar 28,93%. Dengan ini setiap penambahan lumpur akan mengurangi hasil dari kuat tekan dan akan menambah hasil dari persentase dari porositas itu sendiri.

Kata Kunci: Mortar Geopolimer, Lumpur Sidoarjo, Porositas,  Fly Ash, Kuat Tekan,.

For decades, PC (Portland cement) and its various types have until now been the main material for construction, especially in the construction of the structure of a building or building. Society is very dependent on these materials and can not be denied anymore. As a result, the use of PCs increased drastically, especially in the middle of 2011. Because that year began a very large development so that the use of PCs increased dramatically to reach the value of 48 million tons of sales and is expected to increase again in the following year, namely 2012 with a value of around 52 million tons. , in proportion to the economic development in the country. Until now, there is no substitute for cement raw materials. Currently, the Lapindo Mud, Sidoarjo is predicted to be able to replace the cement material because the Lapindo mud contains materials that are almost the same as the materials contained in cement, one of which is silica sand (SiO2). Silica sand is one of the main components contained in cement. From the results of mixing the cement-making materials, such as lime, silica sand and other additives, it produces larnite in the form of lumps. All the ingredients are heated first to form a fine powder. For the use of Sidoarjo Mud as a substitute for cement using geopolymer mortar with fly ash as a substitute for cement. Then the two materials are mixed with the use of Lapindo mud as much as 5%-50% with a multiple of 5% for each addition. By using a 12M activator solution and a SS/SH ratio of 0.5. The results of the study obtained compressive strength and porosity with inversely proportional values, namely the largest compressive strength occurred in the addition of 5% mud with a compressive strength of 3.57 MPa with the smallest porosity of 18.66% and the smallest compressive strength was obtained in the addition of 50 mud. % with a compressive strength of 2.70 MPa with the largest porosity of 28.93%. With this each addition of mud will reduce the yield of the compressive strength and will increase the yield as a percentage of the porosity itself.

Keywords: Geopolymer Mortar, Sidoarjo’s Mud, Fly Ash, Porosity, compressive strength,.