Pengaruh Fitoremediasi Eceng Gondok (Eichornia crassipe (Mart.) Solms) dan Semanggi Air (Marsilea crenata C.Presl) pada Penurunan Kadar Fosfat Limbah Laundry

Effect of Phytoremediation of Water Hyacint (Eichornia crassipe (Mart.) Solms) and Water Clover (Marsilea crenata C.Persl) on Decreasing Phosphate of Laundry Waste

Detergen berfungsi sebagai pembersih yang paling banyak digunakan masyarakat, salah satu bahan pembentuk detergen adalah fosfat. Fosfat yang berlebihan di perairan akan menyebabkan eutrofikasi dan membahayakan biota air didalamnya. Karena itu perlu solusi untuk menurunkan fosfat di perairan, salah satu caranya dengan memanfaatkan tumbuhan eceng gondok (Eichornia crassipes (Mart.) Solms) dan semanggi air (Marsilea crenata C. Presl). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh spesies tumbuhan dan waktu fitoremediasi terhadap kadar fosfat pada limbah laundry. Variabel yang diteliti berupa variasi spesies tumbuhan dan waktu fitoremediasi. Pada variasi tumbuhan digunakan eceng gondok, semanggi air, dan kombinasi keduanya. Pada variasi waktu digunakan 48 dan 96 jam. Limbah yang digunakan merupakan limbah dari salah satu usaha laundry di Wonokromo, Surabaya. Parameter yang diuji meliputi fosfat, DO, BOD, pH, suhu, dan kekeruhan. Analisis data menggunakan ANOVA dua arah dengan dilanjutkan uji regresi untuk mengetahui hubungan jenis waktu fitoremediasi terhadap parameter uji pada setiap jenis tumbuhan. Tahap eksplorasi berupa aklimatisasi dan range finding test untuk menentukan konsentrasi air limbah yang digunakan dalam tahap eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesies tumbuhan dan waktu fitoremediasi berpengaruh terhadap penurunan kadar fosfat. Penurunan kadar fosfat dari tinggi ke rendah berturut-turut adalah eceng gondok dengan waktu 96 jam, mampu menurunkan kadar fosfat hingga 78,83%, sedangkan penurunan kadar fosfat terendah pada fitoremediasi semanggi air diwaktu 48 jam, mampu menurunkan kadar fosfat sebanyak 17%.

Detergent functions as a cleaner that is most widely used by the community, one of the ingredients for forming detergents is phosphate. Excessive phosphate in the waters will cause eutrophication and endanger the aquatic biota in it. Therefore, a solution is needed to reduce phosphate in the waters, one way is by using water hyacinth (Eichornia crassipes (Mart.) Solms) and water clover (Marsilea crenata C. Presl) plants. The purpose of this study was to determine the effect of plant species and phytoremediation time on phosphate levels in laundry waste. The variables studied were variations in plant species and phytoremediation time. In the plant variety, water hyacinth, water clover, and a combination of the two are used. In the variation of time used 48 and 96 hours. The waste used is waste from a laundry business in Wonokromo, Surabaya. Parameters tested include phosphate, DO, BOD, pH, temperature, and turbidity. Data analysis used two-way ANOVA followed by regression testing to determine the relationship between phytoremediation time types and test parameters for each plant species. The exploration stage is in the form of acclimatization and range finding test to determine the concentration of wastewater used in the experimental stage. The results showed that plant species and phytoremediation time affected the decrease in phosphate levels. The decrease in phosphate levels from high to low in a row was water hyacinth with a time of 96 hours, able to reduce phosphate levels up to 78.83%, while the lowest decrease in phosphate levels in water clover phytoremediation at 48 hours, was able to reduce phosphate levels by 17%.