A Study of Diction in the Indonesian Translation Binatangisme from George Orwell`s Animal Farm
Artikel ini membahas terjemahan bahasa Indonesia dari novel Animal Farm oleh George Orwell (1945). Diterjemahkan dengan judul “Binatangisme” oleh Mahbub Djunaidi , terbit pada tahun 1983. Diksi novel tersebut dibahas karena diksi adalah salah satu unsur penting dalam akseptabilitas dan ketepatan kata dalam karya sastra yang perlu dipertimbangkan. Ada tiga kategori yang dianalisis dalam artikel ini yaitu terjemahan adaptasi budaya, terjemahan kata ganti, dan terjemahan istilah dan kalimat seperti yang dikemukakan oleh Newmark (1988) dan Nida (1964). Metode kualitatif berupa konten analisis diterapkan untuk mendapatkan data informasi yaitu obyektif, sistematis, dan deskriptif kuantitatif tentang apa yang muncul dalam pemilihan diksi. Pengumpulan data dilakukan melalui `close reading` dengan memberi tanda atau komentar pada monolog dan dialog serta frasa dan kalimat dalam novel. Sedangkan analisis data diperoleh dari bahasa sumber dan bahasa target. Sebagai hasilnya, terjemahannya sudah dekat ke bahasa target budaya. Penerjemah cenderung menggambarkan makna melalui deskripsi dan penjelasan secara rinci, penerjemah juga menggunakan kata-kata yang lebih spesifik.
This article examined the Indonesian translation of the novel Animal Farm by George Orwell (1945). It was translated into Binatangisme by Mahbub Djunaidi, published in 1983. The diction of the novel was highlighted because diction was one of the important elements in the acceptability and accuracy words in literary works that need to be considered. There are three categories of dictions which analyzed in this article such as translation of pronoun, translation of cultural adaptation, and translation of terms and sentencing as proposed by Newmark (1988) and Nida (1964). The qualitative method in the form of content analysis was applied to obtain information data that are objective, systematic, and descriptive quantitative about what appears in the choice of diction. The data were collected through close reading which highlighting or giving comments in the forms of monologues and dialogues as well as phrases and sentences, while the data analysis was compared between the source language and the target language. As the result, the translation was near to the target language culture. Mostly, the translator tends to describe the meaning through detailed explanation and used more specific meaning words.