THE SUBALTERNITY OF SPECIES IN THE NOVELA KENANG-KENANGAN MENGEJUTKAN SI BERUANG KUTUB BY CLAUDIO ORREGO VICUNA: A STUDY OF ZOOCRITICISM POSTCOLONIAL
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) representasi, animal right, dan subjektivitas spesies, (2) spesiesisme, dan (3) subalternitas spesies pada novela Kenang-kenangan Mengejutkan Si Beruang Kutub karya Claudio Orrego Vicuña melalui kajian zoocriticism postkolonial perspektif Hellen Tiffin & Graham Huggan. Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif-kualitatif dengan pendekatan pragmatik. Pengumpulan data penelitian menggunakan teknik pustaka dengan cara baca catat, sedangkan analisis data dengan menggunakan teknik deskriptif analisis. Selanjutnya. hasil penelitian ini menemukan sebanyak 69 data dengan rincian 30 data analisis representasi, 16 data Animal Rights, dan 2 data pemerkuat subjektivitas spesies. Berdasarkan penelitian ini, novela Kenang-kenangan Si Beruang Kutub memiliki pola representatif yang mendeskripsikan subjektivitas non-manusia dan animal rights di dalamnya. 4 data analisis spesiesisme dan analisis subalternitas sebanyak 17 data menunjukkan latar belakang perusakan ekosistem dan proses domestikasi ke kebun binatang menjadi revisi keterlibatan non-manusia terhadap sejarah kolonialisme. Dengan demikian penelitian ini menyimpulkan bahwa solidaritas antar spesies yang menjadi titik balik resepsi tentang pemberian hak spesies, ditemukan tumpang tindih dengan spesiesisme yang membenarkan eksploitasi, penindasan dan pemarginalan spesies atas kepentingan tokoh manusia dalam novela, sehingga mengukuhkan spesies Beruang Kutub pada posisi subjek subaltern.
kata kunci: subalternitas spesies, subjektivitas, spesiesism, zoocriticism postkolonial
This research aims to describe (1) representation, animal right, and species subjectivity, (2) speciesism, and (3) species subalternality in Kenang-kenangan Mengejutkan Si Beruang Kutub by Claudio Orrego Vicuña through postcolonial zoocriticism study from Hellen Tiffin & Graham Huggan‟s perspective. The research method used is descriptive-qualitative with a pragmatic approach. The research data collection used the library technique by reading notes, while the data analysis used the descriptive analysis technique. Next. The results of this research found as many as 69 data with detailed 30 data of representation analysis, 16 data of animal rights, and 2 data of strengthen the subjectivity of species. Based on this research, the novela Kenang-kenangan Mengejutkan Si Beruang Kutub by Claudio Orrego Vicuña has a representative pattern that describes non-human subjectivity and animal rights in it. 4 data of speciesism analysis data and 17 data of subalternality analysis data shows the background of ecosystem destruction and the domestication process to zoos to revise non-human involvement in the history of colonialism. Thus, this research concludes that inter-species solidarity, which is the turning point of receptions regarding the granting of species rights, is found to overlap with speciesism that justifies exploitation, oppression and marginalization of species for the benefit of human characters in novels, thereby affirming the Beruang Kutub species in the subaltern subject position.
Keywords: species subalternity, subjectivity, speciesism, postcolonial zoocriticism