Proksemika Dan Pengalaman Keruangan Kafe Sebagai Ruang Belajar Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Studi Kasus Terhadap Tiga Kafe Di Lidah Wetan, Surabaya)

Proxemics And Space Proficiency Of Cafe In The Act Of Study Hall For State University of Surabaya Students (Study Case Of Three Cafes At Lidah Wetan, Surabaya)

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proksemika diterapkan oleh pengelola kafe dalam penataan ruang untuk merespon kafe sebagai ruang belajar informal. Hal tersebut untuk melihat interelasi dengan pengalaman keruangan mahasiswa sebagai pengunjung dalam merespons kafe sebagai ruang belajar alternatif dan pertimbangan elaborasi elemen teknologi dalam ruang belajar alternatif. Penelitian ini menggunakan studi kasus dengan wawancara sebagai teknik pengumpulan data utamanya. Peneliti juga mengakomodasi dokumentasi virtual melalui jejaring GoogleReview dan GoogleForm untuk memperkuat data. Penelitian ini berlangsung pada Mei-September 2021. Studi difokuskan pada mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang melakukan kegiatan di Ulala, Yoman, dan Wak Suroto. Data yang diperoleh dianalisis dengan melakukan eksplorasi teoritis proksemika, pengalaman spasial, dan ruang alternatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kafe yang diwakili oleh Ulala, Yoman, dan Wak Suroto dikonstruksi sebagai ruang belajar alternatif oleh pengelolanya. Pengelola kafe saat ini sudah menyadari potensi kafe sebagai ruang belajar alternatif, yang pada akhirnya diakomodasi dengan berbagai macam fasilitas, aksesibilitas, dan menu yang memberikan kenyamanan pengunjung. Mahasiswa sebagai pengunjung dan pelanggan merespons kafe sebagai ruang belajar alternatif dengan baik. Mahasiswa sering memanfaatkan potensi kafe tersebut baik secara individual atau komunal. Faktor kenyamanan, aksesibilitas internet, keamanan dalam gender, dan menu yang ditawarkan menjadi faktor-faktor penentu alasan mahasiswa mulai melirik kafe sebagai ruang belajarnya. Lebih lanjut, oleh mahasiswa, kafe dipercaya memberikan kenyamanan dalam belajar karena memberikan otoritas kepada penggunanya untuk melakukan kegiatan. Terkait dengan pemanfaatan teknologi, kafe melakukannya dengan serius yakni memberikan kesempatan para mahasiswa untuk melakukan interaksi sosial dengan nyaman melalui pengaturan ruangnya. Aspek teknologi memang masih sebatas pada jaringan internet nirkabel, pencahayaan, dan keruangan, namun hal tersebut selalu ditingkatkan mengingat peran penting kafe pada pembelajaran era modern abad ke-21.

Kata kunci: proksemika, pengalaman keruangan kafe, ruang belajar alternatif

This study aims to explain the proxemics applied by cafe managers in spatial planning to respond to cafes as informal learning spaces. This is to see the interrelation with the spatial experience of students as visitors in responding to cafes as alternative learning spaces and considering the elaboration of technological elements in alternative learning spaces. This study uses a case study with interviews as the primary data collection technique. Researchers also accommodate virtual documentation through the GoogleReview and GoogleForm networks to strengthen the data. This research took place in May-September 2021. The study focused on Surabaya State University students who carried out Ulala, Yoman, and Wak Suroto. The data obtained were analyzed by conducting a theoretical exploration of proxemics, spatial experience, and alternative spaces. The results showed that the cafe represented by Ulala, Yoman, and Wak Suroto was constructed as an alternative learning space by the manager. Cafe managers are now aware of the potential of cafes as alternative learning spaces, which in the end, are accommodated with various facilities, accessibility, and menus that provide visitor comfort. Students as visitors and customers respond well to cafes as alternative learning spaces. Students often take advantage of the potential of the cafe either individually or communally. Convenience factors, internet accessibility, gender security, and the menu offered to determine why students start to look at cafes as their study spaces. Furthermore, by students, cafes are believed to provide comfort in learning because it gives authority to its users to carry out activities. Regarding the use of technology, the cafe takes it seriously to provide opportunities for students to carry out social interactions comfortably through their spatial arrangements. The technological aspect is still limited to wireless internet networks, lighting, and space, but this is continuously being improved considering the critical role of cafes in 21st-century modern era learning.

Keywords: proxemics, spacial experience, alternative learning spaces