MANAJEMEN STRATEGI KESOPANAN DAN PERANGKAT RETORIS DALAM PIDATO DONALD TRUMP PADA MASA KONFLIK DENGAN IRAN: PANDANGAN PRAGMATIS

MANAGEMENT OF POLITENESS STRATEGIES AND RHETORICAL DEVICES IN DONALD TRUMP’S SPEECHES DURING THE CONFLICT WITH IRAN: PRAGMATIC VIEW

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menemukan penggunaan strategi kesopanan dan perangkat retoris yang digunakan oleh Trump dan berusaha mengungkapkan etiket dan tujuan di balik pidato yang disampaikan Donald Trump selama konflik dengan Iran yang diambil dari video di saluran Gedung Putih di YouTube yang diterbitkan pada 4 dan 9 Januari , 2020. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan melibatkan teori-teori oleh Brown & Levinson (1987), Jowett & O'Donnell (2012), G., Preminger, & Brogan (1994), dan Wodak (1987). Penelitian ini menemukan bahwa Donald Trump sebagian besar menggunakan strategi kesopanan positif untuk memikat daya tarik penonton untuk mencapai tujuannya dan berdasarkan data penggunaan perangkat retoris, Donald Trump sebagian besar menggunakan etos dalam persuasi yang berarti ia sering menunjukkan karakteristiknya yang baik untuk mendapatkan kepercayaan orang dan diikuti dengan menggunakan manipulasi di tiap masing-masing pidatonya untuk memanipulasi orang-orang demi mencapai tujuannya.

Abstract: The research aims to figure out the use of politeness strategies and rhetorical devices used by Trump and attempt to reveal the etiquette and purpose behind the speeches delivered by Donald Trump during the conflict with Iran taken by the videos in The White House channel on YouTube which are published on January 4th and 9th, 2020. This study employs a descriptive qualitative method by involving the theories by Brown & Levinson (1987), Jowett & O’Donnell (2012), G., Preminger, & Brogan (1994), and Wodak (1987). This study found that Donald Trump mostly uses positive politeness to engage his audience’s attraction to reach his goals and based on the data of the occurrence of rhetorical devices, Donald Trump mostly uses ethos in persuasion which means he frequently shows his good characteristic to obtain people’s trust and followed by using manipulation in each of his speeches in order to manipulate people for achieving his purposes.