VARIASI AIR SEMEN PADA PEMBUATAN PERKERASAN SEMI KAKU DENGAN MEMANFAATKAN ASPAL DAUR ULANG
VARIATIONS OF CEMENT WATER RASIO IN MIX PLANNIG SEMI-RIGID PAVEMENT USING RECYCLED ASPHALT PAVEMENT
Perkerasan semi kaku merupakan perkerasan yang dirancang dengan tingkat terbuka yang berisi rongga-rongga udara yang kemudian diisi dengan mortar semen. Rasio air-semen ini memengaruhi kuat tekan, ketahanan terhadap beban berat, dan ketahanan terhadap perubahan iklim, sehingga menjadi sangat krusial dalam menjaga kualitas perkerasan jalan. Limbah aspal atau Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) adalah produk yang dihasilkan dari pengupasan perkerasan lama. Keberadaan RAP memungkinkannya untuk digunakan kembali dalam proyek proyek konstruksi. oleh karena itu, perkerasan semi kaku merupakan jenis perkerasan jalan yang sangat baik untuk dikembangkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbandingan air dan semen dengan 6 variasi. Penelitian ini dilakukan dengan menyiapkan sampel aspal berpori menggunakan RAP 15% dengan gradasi aspal yang terbuka sehingga mempunyai rongga yang besar yang dapat diisi dengan mortar. Selanjutnya dilakukan pencampuran terhadap pasta semen yang kemudian dituangkan pada benda uji dengan dilakukan perawatan selama 3 hari dengan suhu ruangan, pada masing masing benda uji direndam selama 30 menit dengan suhu 60°C di waterbath yang kemudian dilakukan pengujian Marshall. Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapatkan nilai FAS terbaik pada pembuatan perkerasan semi kaku dengan memanfaatkan aspal daur ulang didapat pada FAS 0,30.
Semi-rigid pavement is designed with an open gradation that includes air voids filled with cement mortar. This water-cement ratio affects compressive strength, resistance to heavy loads, and climate change resilience, making it crucial for maintaining road pavement quality. Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) is a product from old pavement milling. The presence of this component allows RAP to be reused in construction projects. Therefore, semi-rigid pavement is an excellent road pavement type to develop. This research aims to determine the influence of the water-cement ratio on six variations. This study focused on creating test objects using porous asphalt with 15% RAP, which provides significant voids that can be filled with mortar. The cement paste was then poured onto the test objects. Underwent a 3-day treatment at room temperature. Additionally, each test object was immersed in a water bath at 60°C for 30 minutes before doing Marshall testing. The research results showed that the best water-to-cement ratio values for the semi-rigid pavement using recycled asphalt were 0.30.