Analisis Bentuk Lagu Sekar Bayuangga Karya Peni Priyono
Analysis Of The Form Of The Song Sekar Bayuangga by Peni Priyono
Lagu Sekar Bayuangga merupakan satu karya Peni Priyono yang menggambarkan keindahan Kota Probolinggo sebagai kota angin, dan memiliki kekayaan buah anggur dan mangga. Lagu yang hadir dengan syair bahasa daerah maka menjadikan lagu ini mudah dinyanyikan dan sering dihadirkan di Kota Probolinggo, baik kegiatan lomba lagu ataupun juga disajikan oleh komunitas-komunitas musik di Kota Probolinggo. Fenomena ini menjadi menarik untuk meneliti tentang bagaimana bentuk lagu dari lagu Sekar Bayuangga dengan pendekatan teori bentuk lagu. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk lagu dari lagu Sekar Bayuangga karya Peni Priyono dan sebagai wujud apresiasi karya. Manfaat penelitiannya adalah diskripsi dari lagu secara lengkap dapat diapresiasikan secara luas dalam masyarakat dan juga dalam pembelajaran di sekolah.
Penelitian yang digunakan dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu penemuan data dengan menggunakan tahapan observasi dan wawancara, tahap reduksi data, validitas data, penyajian data berupa deskripsi dan analisis bentuk lagu, hingga kemudian dapat menarik kesimpulan dari bentuk lagu yang digunakan dalam lagu Sekar Bayuangga karya Peni Priyono. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa lagu Sekar Bayuangga karya Peni Priyono merupakan satu bentuk lagu 2 bagian yaitu bagian A dan bagian B, dengan menggunakan birama 4/4, tangga nada G Mayor dan disajikan dengan tempo Allegretto (110 bpm) berdurasi 4 menit 58 detik sehingga berirama agak cepat dan memberikan kesan suasana riang. Lagu bagian A digunakan dengan syair a dan a’, sedangkan bagian B digunakan dengan syair b. Struktur dari bagian A terdiri dari kalimat a dengan 16 birama dan kalimat a’ dengan 17 birama. Bagian B terdiri dari kalimat b dengan 12 birama. Simpulan dari lagu Sekar Bayuangga karya Peni Priyono adalah satu lagu daerah dengan menggunakan bentuk lagu harafiah 2 bagian dan menjadi lagu identitas Kota Probolinggo.
Sekar Bayuangga song is a work of Peni Priyono that describes the beauty of the city of Probolinggo as a city of wind and has a wealth of grapes and mangoes. The song comes with a verse in the local language then makes this song is easily sung and often presented in the city of Probolinggo, during Good Song Contest Activities, or also presented by the music communities in the city of Probolinggo. This phenomenon becomes interesting to research how the song form of Sekar Bayuangga song with the approach of song form theory. The objectives of this study are to describe the form of songs from the song Sekar Bayuangga Peni Priyono's work and as a form of appreciation of the work. The benefit of the research is the description of the song in full can be appreciated widely in the community and also in school learning.
The research used qualitative research to discover data using observation and interview, data reduction, data validity, and presentation of data in the form of description and analysis of song form, until then can conclude the form of songs Sekar Bayuangga Peni Priyono’s work. The results showed that the song Sekar Bayuangga Peni Priyono's work is a form of Song 2 parts of the song, namely Part A and Part B, using birama 4/4, G major scale, and presented with a tempo Allegretto (110 bpm) duration of 4 minutes 58 seconds so that the rhythm is rather fast and gives the impression of a carefree atmosphere. The song Part A is used with verses a and a’, while Part B is used with verses b. The structure of Part A consists of Sentence a with 16 bars and sentence a’ with 17 bars. Part B consists of sentence b with 12 bars. The conclusion from Peni Priyono’s song Sekar Bayuangga is a folk song using the form of a literal song in 2 part and became the identity song in the city of Probolinggo.