MANUNGGALING KAWULA GUSTI SAJRONE SERAT DEWARUCI LAN KAMANUNGGALAN SAJRONE ALKITAB: TINTINGAN FILOLOGI
MANUNGGALING KAWULA GUSTI IN SERAT DEWARUCI AND UNIO MYSTICA IN THE BIBLE: A PHILOLOGICAL STUDY
Manunggaling kawula Gusti merupakan salah satu mistik Jawa yang digandrungi masyarakat dan termuat dalam banyak karya sastra Jawa. Salah satu teks yang memuat mistik ini yaitu naskah Serat Dewaruci BR 77. Naskah tersebut berisi cerita Wrekudara yang memperoleh ilmu kesempurnaan dengan tuntunan Dewa Ruci. Dalam perkembangannya, cerita ini digunakan sebagai sarana penyebaran ajaran agama-agama di tanah Jawa. Hal tersebut yang menjadikan mistik manunggaling kawula Gusti menarik untuk menarik untuk diteliti, terlebih jika disandingkan dengan varian pangalaman batin Kristen. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menjelaskan (1) deskripsi naskah; (2) transliterasi; (3) suntingan dan kritik teks; (4) terjemahan; dan (5) konsep manunggaling kawula Gusti dalam teks Dewaruci BR 77, serta (6) menjelaskan konsep kemanunggalan dalam Alkitab. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analitik serta model kajian filologi modern. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah Serat Dewaruci BR 77, sedangkan sumber data sekundernya berupa Alkitab, buku, artikel dan jurnal yang selaras dengan topik. Tatacara pengumpulan datanya dengan menerapkan inventarisasi naskah, studi pustaka dan wawancara. Tatacara analisis datanya dengan menggunakan alur penelitian filologi yang terdiri dari deskripsi naskah, transliterasi, suntingan teks, terjemahan teks, dan analisis isi. Hasil penelitian ini menyatakan adanya enam pembahasan. Pertama, diketahui kondisi fisik Serat Dewaruci BR 77 yang masih lengkap dan memuat dua jenis teks, yakni teks Dewaruci dan teks Piwulang Sae Sagung Janma Taruna. Kedua, transliterasi terhadap teks Dewaruci yang beraksara Jawa diubah menjadi huruf Latin berhasil dilakukan. Ketiga, penerapan suntingan edisi kritis terhadap teks Dewaruci berhasil menemukan 26 kasus penyuntingan. Keempat, terjemahan teks Dewaruci dikerjakan dengan melakukan penyesuaian terhadap konteks kalimat. Kelima, teks Dewaruci memuat konsep manunggaling kawula yang terdiri dari empat tahapan, yaitu sembah raga, sembah cipta, sembah jiwa, lan sembah rasa. Keenam, Alkitab menjelaskan mengenai langkah menuju kemanunggalan yang terdiri dari tiga tahapan, yakni Purgative Life, Illuminative Life, dan Unitive Life. Berdasarkan hasil penelitian terhadap manunggaling kawula Gusti dalam Serat Dewaruci dan kemanunggalan dalam Alkitab diketahui persamaan antara keduanya. Kedua konsep ini sama-sama mempunyai pemahaman mengenai roh yang terdapat dalam diri manusia dan memimpin hidupnya ketika telah manunggal dengan Tuhan, yang disebut Pramana atau Roh Suci. Tujuan dari kedua konsep ini juga sama, yaitu untuk memperoleh ketenteraman batin. Kedua konsep ini juga mempunyai pembeda. Konsep manunggaling kawula Gusti lebih menunjukkan inisiatif manusia untuk manunggal dengan Tuhan, sedangkan Kekristenan memandang kemanunggalan sebagai rencana Tuhan. Rencana yang dimaksud adalah rencana keselamatan (soteria) untuk menyelamatkan manusia dari kuasa maut.
Kata kunci: manunggaling kawula Gusti, Dewaruci, kemanunggalan
Manunggaling kawula Gusti is one of the Javanese mystics that is loved by the public and is contained in many Javanese literary works. One of the texts that contain this mysticism is the manuscript Serat Dewaruci BR 77. The manuscript contains the story of Wrekudara who gained the knowledge of perfection with the guidance of Dewa Ruci. In its development, this story was used as a means of spreading the teachings of religions in Java. This makes the mysticism of manunggaling kawula Gusti interesting to study, especially when juxtaposed with variants of Christian inner experience. This study aims to explain (1) manuscript description; (2) transliteration; (3) text editing and criticism; (4) translation; and (5) the concept of manunggaling kawula Gusti in the text of Dewaruci BR 77, and (6) explain the concept of unio mystica in the Bible. This research is a qualitative research with analytical descriptive method and modern philological study model. The primary data source in this research is Serat Dewaruci BR 77, while the secondary data source is the Bible, books, articles and journals that are in line with the topic. The method of data collection is by applying manuscript inventory, literature study and interviews. The data analysis procedure uses the flow of philological research consisting of manuscript description, transliteration, text editing, text translation, and content analysis.
The results of this research reveal six discussions. First, it is known that the physical condition of Serat Dewaruci BR 77 is still complete and contains two types of texts, namely Dewaruci text and Piwulang Sae Sagung Janma Taruna text. Second, the transliteration of Dewaruci's text from Javanese script to Latin script was successfully carried out. Third, the application of critical edition editing to the Dewaruci text succeeded in finding 26 cases of editing. Fourth, the translation of Dewaruci's text was done by adjusting the context of the sentence. Fifth, Dewaruci's text contains the concept of manunggaling kawula which consists of four stages, namely sembah raga, sembah cipta, sembah jiwa, lan sembah rasa. Sixth, the Bible explains the steps towards manunggaling kawula which consists of three stages, namely Purgative Life, Illuminative Life, and Unitive Life. Based on the results of the research on manunggaling kawula Gusti in Serat Dewaruci and kemanunggalan in the Bible, the similarities between the two are known. These two concepts both have an understanding of the spirit that is contained in man and leads his life when he has become one with God, called Pramana or Holy Spirit. The goal of both concepts is also the same, which is to obtain inner peace. These two concepts also have differences. The concept of manunggaling kawula Gusti is more indicative of human initiative to be one with God, while Christianity views unio mytica as God's plan. The plan in question is the plan of salvation (soteria) to save humans from the power of death.
Keywords: manunggaling kawula Gusti, Dewaruci, unio mystica