PENERAPAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS: SEBUAH STUDI KASUS
THE IMPLEMENTATION OF DIFFERENTIATED INSTRUCTION ON ENGLISH SUBJECT: A CASE STUDY
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pendekatan yang menekankan pada pengakuan dan respons terhadap perbedaan kebutuhan belajar individu siswa dalam sebuah kelas. Implementasi pembelajaran ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap siswa dapat mencapai potensi maksimalnya dengan menyediakan metode pengajaran yang disesuaikan dengan kemampuan, minat, dan gaya belajar masing-masing. Dalam konteks pengajaran Bahasa Inggris di tingkat SMP, penerapan pembelajaran berdiferensiasi menjadi sangat penting untuk mengatasi keragaman kemampuan dan kebutuhan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran berdiferensiasi dalam pengajaran Bahasa Inggris di kelas 7 serta mengidentifikasi tantangan yang dihadapi oleh guru dalam menerapkan pendekatan tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang praktik pembelajaran berdiferensiasi. Subjek penelitian adalah seorang guru Bahasa Inggris di sebuah SMP Negeri di Lamongan yang telah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi selama satu tahun. Data dikumpulkan melalui observasi kelas, wawancara dengan guru, dan analisis dokumen terkait perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengamati langsung bagaimana guru mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi dalam kegiatan sehari-hari di kelas. Wawancara mendalam dilakukan untuk mendapatkan pandangan dan pengalaman guru mengenai strategi yang digunakan dan tantangan yang dihadapi. Analisis dokumen membantu mengkonfirmasi temuan dari observasi dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memiliki pemahaman yang baik tentang konsep pembelajaran berdiferensiasi dan secara konsisten menerapkan prinsip-prinsipnya dalam pengajaran. Guru melakukan tahapan pembelajaran berdiferensiasi dengan mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa melalui asesmen diagnostik awal. Berdasarkan hasil asesmen tersebut, guru menyesuaikan konten dan proses pembelajaran agar sesuai dengan kemampuan dan preferensi belajar siswa. Siswa dikelompokkan berdasarkan kemampuan dan gaya belajarsecara heterogen. Selanjutnya, guru menyesuaikan product dan lingkungan belajarnya. Guru juga memberikan umpan balik yang konstruktif untuk mendukung perkembangan belajar siswa. Tantangan yang dihadapi oleh guru antara lain adalah kesulitan dalam mengadaptasi materi untuk kelas yang berbeda dan keterbatasan waktu dalam merancang proses pembelajaran berdiferensiasi. Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan wawasan mendalam mengenai praktik implementasi pembelajaran berdiferensiasi di kelas Bahasa Inggris dan tantangan yang dihadapi guru, serta diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan strategi pembelajaran yang lebih adaptif dan efektif dalam konteks pendidikan di Indonesia.
Differentiated instruction is an approach that emphasizes recognizing and responding to the individual learning needs of students in a classroom. The implementation of this approach aims to ensure that each student can reach their maximum potential by providing teaching methods tailored to their abilities, interests, and learning styles. In the context of teaching English at the junior high school level, the application of differentiated instruction becomes crucial to address the diversity of students' abilities and needs. This study aims to describe the implementation of differentiated instruction in teaching English to 7th-grade students and identify the challenges faced by the teacher in applying this approach.
This study employs a qualitative approach with a case study design to gain an in-depth understanding of differentiated instruction practices. The subject of the study is an English teacher at a public junior high school in Lamongan who has implemented differentiated instruction for one year. Data were collected through classroom observations, interviews with the teacher, and document analysis related to lesson planning and implementation. Observations were conducted to directly observe how the teacher implements differentiated instruction in daily classroom activities. In-depth interviews were conducted to gather the teacher's views and experiences regarding the strategies used and the challenges encountered. Document analysis helped confirm findings from observations and interviews.
The results of the study indicate that the teacher has a good understanding of the concept of differentiated instruction and consistently applies its principles in teaching. The teacher conducts differentiated instruction by identifying students' learning needs through psychotest and self-diagnostic assessments. Based on the assessment results, the teacher adjusts the content and learning processes to match the students' abilities and learning preferences. Students are grouped according to their abilities and learning styles heterogeneously. Then, the teacher adjust the product and the learning environment. The teacher also provides constructive feedback to support students' learning development. Challenges faced by the teacher include difficulties in adapting materials for different classes and limited time to design differentiated instruction processes. Overall, this study provides deep insights into the practice of implementing differentiated instruction in English classes and the challenges faced by the teacher and is expected to contribute to the development of more adaptive and effective teaching strategies in the context of education in Indonesia.